Gemapos.ID (Jakarta) - Sebanyak 132 penumpang dan kru yang berada dalam pesawat jenis Boeing 737-800 diyakini tewas, pesawat penumpang domestik milik maskapai China Eastern Airlines tersebut jatuh di atas perbukitan Daerah Otonomi Guangxi kemarin (21/3/2022) sore.

Hal tersebut dikutip melalui laporan media massa China yang dihimpun dari Jakarta, hari ini (22/3/2022).

Sebelumnya, data penerbangan menunjukkan pesawat nomor penerbangan MU-5735 dari Kunming tujuan Guangzhou itu hilang dari pantauan radar, dua menit setelah ketinggian pesawat tiba-tiba turun dari level 8.869 meter.

Meski belum dipastikan kebenarannya, ada beberapa rekaman video yang menunjukkan posisi pesawat dalam keadaan vertikal saat jatuh menghantam perbukitan di Kabupaten Tengxian, yang secara administratif berada di bawah Pemerintah Kota Wuzhou, Guangxi di wilayah selatan China.

Diketahui, peristiwa tersebut merupakan tragedi penerbangan terburuk di China sejak jatuhnya pesawat di Yichun, Provinsi Heilongjiang di wilayah timur laut China pada 2010 yang menewaskan 44 orang.

Sampai berita ini diturunkan, upaya pencarian korban di perbukitan terpencil Guangxi masih terus dilakukan. Bala bantuan juga dikerahkan dari Guangdong, provinsi yang bersebelahan wilayah dengan Guangxi.

Selain itu, pihak maskapai juga membuka jalur komunikasi darurat untuk membantu keluarga korban.

Seperti yang diberitakan media penyiaran resmi di China, keluarga para korban berdatangan ke kantor perwakilan China Eastern Airlines di Kunming, Provinsi Yunnan.

Sementara itu, dari segi keamanan, penerbangan sipil China dikenal memiliki catatan rekor yang bagus di dunia. Pada 19 Februari 2022, badan penerbangan sipil China merilis data keselamatan penerbangan berkelanjutan, yang telah melampaui angka 100 juta jam.(ant/pa)