Pendapat Pakar Tentang Standar Antibodi atas Covid-19

Guru Besar Mikrobiologi FKUI Amin Soebandrio mengatakan standar antibodi ideal untuk menangkal risiko penularan Covid-19 belum ditetapkan sampai sekarang.
Guru Besar Mikrobiologi FKUI Amin Soebandrio mengatakan standar antibodi ideal untuk menangkal risiko penularan Covid-19 belum ditetapkan sampai sekarang.

Gemapos.ID (Jakarta) - Guru Besar Mikrobiologi FKUI Amin Soebandrio mengatakan standar antibodi ideal untuk menangkal risiko penularan Covid-19 belum ditetapkan sampai sekarang. 

Jadi, kadar antibodi yang tinggi tidak menjamin perlindungan secara utuh bagi seseorang dari risiko penularan Covid-19.

Begitupula seseorang yang sudah divaksinasi dosis ketiga pun masih ada yang mengalami reinfeksi.

"Kita beranggapan yang kadar antibodinya tinggi sekali akan melindungi, tapi dengan kadar antibodi yang tinggi pun masih dapat terinfeksi kembali," ucapnya.

Namun, berbagai cara mengukur antibodi sudah tersedia dengan alat penilaian yang beragam. Beberapa orang yang divaksinasi bisa diukur kadar bodinya sesuai masing-masing jenis vaksin.

"Vaksin 'booster' (penguat) memiliki kadar antibodi yang dapat meningkat sampai empat ribu unit, ada juga yang cuma sekitar 1.700 unit," ucapnya.

ituasi reinfeksi tidak hanya dipengaruhi faktor kadar antibody, tetapi bisa ddisertai hal lain. 

"Apakah cukup empat ribu unit saja peningkatan kadar antibodi atau mungkin 1.000 saja cukup untuk melindungi seseorang," ucapnya.

Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia Guru Besar FKUI Iris Rengganis mengimbau masyarakat tidak memilih jenis vaksin. Pasalnya, vaksin masih terbukti memberi perlindungan terhadap varian Omicron yang mendominasi di Indonesia.

"Saat ini vaksinasi lengkap melindungi 57% terhadap rawat inap dan yang 'booster' (penguat) terlindungi 90% terhadap rawat inap dibandingkan dari yang tidak divaksin," ujarnya.

Vaksin dosis lengkap melindungi dari kematian sebesar 29% dan perlindungan tiga dosis mencapai 95% dibandingkan yang belum divaksin. (ant/adm)