4 Daerah Masuk PPKM Level 4 di Wilayah Jawa dan Bali, Mana Saja?

Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebutkan empat wilayah baru masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebutkan empat wilayah baru masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.

Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menerbitkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk level 4 terbaru.

Kebijakan ini bertambah dari empat daerah menjadi tujuh daerah.

"Dalam Inmendagri Nomor 13 Tahun 2022 untuk Jawa-Bali terdapat peningkatan jumlah daerah yang berada pada Level 4, yaitu Kota Cilegon, Sukabumi, Cirebon, Tegal, Salatiga, Magelang, dan Kota Madiun," kata Dirjen Bina Adwil Kemendagri Safrizal ZA di Jakarta pada Selasa (1/3/2022).

Perpanjangan PPKM Jawa-Bali diatur melalui Inmendagri Nomor 13 Tahun 2022 yang berlaku 1-7 Maret 2022, sedangkan untuk wilayah luar Jawa-Bali yang diatur melalui Inmendagri Nomor 14 Tahun 2022 dan berlaku 1-14 Maret 2022.

Safrizal ZA mengungkapkan perubahan jumlah daerah yang berada pada setiap level PPKM yaitu untuk wilayah Jawa-Bali tida hanya mengalami peningkatan pada level 4. Namun, ini juga terjadi peningkatan pada level 3 dari 99 daerah menjadi 108 daerah.

Untuk daerah PPKM pada Level 2 mengalami penurunan dari 25 daerah menjadi 13 daerah, dan masih belum ada daerah yang berada di Level 1.

Pengaturan PPKM di luar Jawa-Bali terjadi juga peningkatan jumlah daerah yang berada pada level 3 dari 118 daerah menjadi 320 daerah. Untuk daerah evel 2 dari 205 menjadi 63 daerah dan level 1 mengalami penurunan dari 63 menjadi tiga daerah.

“Secara obyektif, kalau kita lihat memang jumlah daerah di level 3 dan 4 mengalami peningkatan, itu karena syarat vaksinasi yang kita perketat sebagai upaya percepatan vaksinasi di seluruh daerah," ujarnya.

Tren dari gelombang Covid-1 diperkirakan akan menurun pada pekan depan.

"Kita optimis bahwa tren peningkatan tersebut akan menurun mulai minggu depan sejalan dengan pelandaian kasus terkonfirmasi," ucapnya. (ant/mau)