Kabar Terbaru Tentang Ancaman Mogok Penjual Daging Sapi

Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) batal melakukan aksi mogok, karena intevensi pasokan dagimh telah dipenuhi pemerintah.
Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) batal melakukan aksi mogok, karena intevensi pasokan dagimh telah dipenuhi pemerintah.

Gemapos.ID (Jakarta) - Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) mengaku aksi mogok jualan tidak dilakukannya. Karena, pemerintah sudah memenuhi permintaannya.

"Kami bersama pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD), serta anggota menyatakan tidak ada aksi mogok," kata Ketua JAPPDI di Jakarta pada Sabtu (26/2/2022)> 

Bahkan, JAPPDI meminta pemotong dan pedagang sapi berjualan daging ini seperti biasa. Namun, dia memonta pemerintah mengintervensi fluktuasi harga daging sapi yang mengalami kenaikan sejak Desember 2021 hingga Februari 2022.

"Pertama, kelangkaan pasokan karena memang pasokan, kalau mengandalkan sapi impor itu memang kurang. Oleh karena itu, dikerahkan sapi lokal untuk didatangkan ke Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek)," tuturnya.

Pedagang daging sapi menilai kenaikan harga pada level 5% masih wajar, sedangkan sekarang terjadi kenaikan hingga 15% dt ingkat pemotong. 

Kondisi ini berakibat harga jual daging sapi bagi konsumen sebesar Rp140.000 per kilogram (kg) yang membebaninya yang berujung daya beli.

Dengan kenaikan 5% harga jual daging sapi ke konsumen menjadi Rp125.000 per kg atau Rp130.000 per kg untuk daging sapi jenis has dalam. Harga ini bisa dicapai berkat intervensi pemerintah. 

“Yang tadinya Rp140.000 ribu per kg, sekarang paling Rp125.000 per kg sampai Rp130.000 per kg. Sudah turun, tapi itu belum sesuai dengan apa yang pedagang inginkan," tuturnya.

Pemerintah memfasilitasi ruang pertemuan antara pihak-pihak berkepentingan untuk mencari solusi dan jalan keluar agar tidak terjadi aksi mogok.

"Sekarang, dengan adanya informasi dan pemberitaan, masyarakat sudah tahu dan memahami bahwa memang ada kenaikan harga daging sapi. Namun demikian, kami masih akan meminta pertemuan kedua agar penurunan harga terjadi sesuai keinginan kami," ujarnya. (ant/mau)