Berikut Peringatan Pakar Kesehatan Tentang Bahaya Covid-19 Omicron

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama berharap Covid-19 varian Omicron. diwaspadai masyarakat
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama berharap Covid-19 varian Omicron. diwaspadai masyarakat

Gemapos.ID (Jakarta) - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama meminta masyarakat mewaspadai Covid-19 varian baru Omicron. Walaupun, gejala-gejala penyakit ini relatif lebih ringan.

"Karena tingkat penularannya tinggi sekali, tetap bisa membuat rumah sakit terbebani karena jumlah kasusnya tinggi, bukan karena beratnya," katanya.

Bahkan, sebagian orang yang mengalami tanpa gejala dan kasus ringan, tetap berpotensi menimbulkan kematian. Selama 10 pekan terakhir sudah ditemukan 90 juta kasus Covid-19 varian omicron.

"Kurang lebih sama seperti seluruh kasus tahun 2020," ujarnya.

Kasus terinfeksi juga lebih sering terjadi pada Covid-19 Varian Omicron akibat bisa menembus imunitas pada orang yang pernah sakit. 

Jadi, masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh untuk kembali menerima suntikan dosis booster (penguat) agar efikasi vaksin sudah turun menjadi naik.

Sebagian negara sudah mencapai penutunan kasus Covid-19 Varian Omicron setelah melewati waktu sekitar satu sampai dua bulan dari awal jumlah kasus mulai naik. Namun sebagian  lainnya masih mengalmi kenaikan kasus Covid-19 Omicron.

"Kita berharap kalau naik tidak terlalu tinggi kasusnya dan bisa segera turun," ujar dia.

Sementara itu kasus Covid-19 Varian Omicron di RSUP Persahabatan berupa batuk kering sebesar 63%, nyeri tenggorokan sebesar 54%, dan pilek sebesar 27%. Kemudian, sakit kepala sebesar 36%, letih dan nyeri otot sebesar 60%, nyeri perut sebesar 5%, dan demam sebesar 18%.

"Dulu orang-orang ke RS dalam keadaan menggigil, sekarang keluhannya lebih ke saluran napas atas," ujarnya.

Dengan demikian, masyarakat diminta tetap menerapkan protokol kesehatan, segera memeriksakan diri saat bergejala atau kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Bila terbukti positif, segera beritahu orang-orang yang pernah kontak dekat. 

Pemerintah diharapkan meningkatkan dan mempermudah tes Covid-19 menggiatkan telusur (trace). Vaksinasi juga dianggap penting guna menghadapi Covid-19. (ant/mau)