PLN Mulai Melakukan Perbaikan Pengadaan Batu Bara Untuk Pembangkit Listrik

Ilustrasi Tambang Batu bara Indonesia
Ilustrasi Tambang Batu bara Indonesia

Gemapos.ID (Jakarta) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kini mulai melakukan perbaikan pengadaan batubara untuk pembangkit listrik. Salah satunya melalui sentralisasi kontrak pembelian batubara. 

Direktur Energi Primer PLN, Hartanto Wibowo dalam keterangan resmi, kemarin (9/2/2022), mengatakan bahwa PLN memastikan seluruh kontrak pembelian batu bara yang sebelumnya dilakukan PLN Batubara bakal dialihkan ke PLN sebagai induk usaha. 

"Untuk optimalisasi, PLN melakukan pemusatan dalam penyediaan batu bara sehingga seluruh pembelian batu bara terkonsolidasi di PLN.  Kebijakan ini akan mendorong efektivitas manajemen batu bara," kata Hartanto.

Tak hanya itu, untuk menjamin keandalan pasokan batu bara, PLN juga melakukan kontrak langsung dengan perusahaan tambang. Kontrak PLN Batubara yang sebelumnya didominasi kontrak dengan trader telah diubah sehingga penambang menjadi pihak yg terikat dalam kontrak sehingga PLN maupun PLN Batubara sudah tidak berkontrak lagi dengan trader. 

Selain itu, PLN juga melakukan perubahan kontrak yang semula bersifat jangka pendek juga diubah menjadi kontrak jangka panjang. 

“Perubahan kontrak ini dilakukan untuk menjamin kepastian pasokan batu bara secara jangka panjang, baik dari sisi volume juga jadwal pengiriman," tambahnya.  

Sementara itu, ia mengatakan PLN juga memastikan proses pembayaran kepada seluruh pihak yang terlibat dalam rantai pasok batu bara ini lebih cepat. 

"Untuk memperbaiki bisnis dan rantai pasok. Kami ubah mempercepat tagihan operasi dan transportasi, maksimal 14 hari setelah dokumen penagihan diterima secara lengkap dan benar oleh PLN, dari sebelumnya sekitar 90 hari-120 hari," ungkapnya.  

Untuk informasi, kecepatan pembayaran ini berlaku untuk pengadaan kapal, tongkang, bongkar muat. Juga pembayaran batubara kepada penambang. 

Saat ini, PLN memastikan pemenuhan pasokan batu bara untuk PLTU telah sesuai rencana dengan rata-rata pasokan mencapai 15 Hari Operasi (HOP).  

"Dengan terpenuhinya batu bara tersebut PLN optimitis dapat menjaga keandalan suplai listrik ke pelanggan," katanya.(nws/ar)