Survei Populi Center Sebut 32% Masyarakat Yakin Ada Korupsi dalam Formula E

Ilustrasi Sirkuit Formula E di DKI Jakarta
Ilustrasi Sirkuit Formula E di DKI Jakarta

Gemapos.ID (Jakarta) - Terkait rencana penyelenggaraan Formula E di Jakarta, Lembaga Populi Center melakukan survei terkait dampak ekonomi dan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E oleh Pemprov DKI. 

Sesuai keterangan Populi Center yang dikutip hari ini, (9/2/2022), menyatakan, hasil survei menunjukkan mayoritas responden meyakini formula E bisa menggerakkan sektor ekonomi di Jakarta, mereka yang yakin berada di angka 50,1 persen.

Sementara, responden yang yang menilai tidak yakin sebesar 34,2 persen (tidak yakin 31,5 persen, sangat tidak yakin 2,7 persen). Masyarakat yang tidak mengetahui isu tersebut sebesar 13,7 persen, dan yang menolak menjawab sebesar 2 persen.

"Hasil survei menunjukkan sebesar 50,1 persen (sangat yakin 6,8 persen, yakin 43,3 persen) masyarakat yakin bahwa penyelenggaraan Formula E dapat menggerakkan perekonomian masyarakat DKI Jakarta," paparnya.

Saat ini, penyelenggaraan Formula E diindikasikan terjadi praktik korupsi. KPK mulai menelisik dugaan kerugian negara atau tindak pidana korupsi dari kegiatan Formula E.

Isu tersebut ikut menjadi bahan survei dari Populi Center, Populi Center menanyakan kepada responden 'apakah ada unsur korupsi dalam penyelenggaraan Formula E?'

Hasilnya, sebanyak 32 persen masyarakat menilai ada unsur korupsi dalam kasus Formula E, yang menilai tidak ada unsur kasus korupsi dalam Formula E sebesar 22,5 persen.

"Masyarakat yang tidak tahu isu tersebut sebesar 39,7 persen, dan masyarakat yang menolak menjawab sebesar 5,8 persen," tulis Populi.

Berikutnya, pertanyaan mengenai keterlibatan Anies dalam dugaan korupsi Formula E. hasilnya survei mencatat mayoritas masyarakat sebesar 59,8 persen (tidak percaya 54,8 persen sangat tidak percaya 5 persen) meyakini Anies tidak terkait korupsi tersebut. Kemudian, masyarakat yang percaya Anies terlibat sebesar 9,5 persen (sangat percaya 0,7 persen, percaya 8,8 persen).

Sementara itu, masyarakat yang tidak mengetahui isu tersebut sebesar 27,5 persen, dan responden yang menolak menjawab sebesar 3,2 persen.

Data ini dikutip dari survei Populi Center yang dirilis hari ini (9/2/2022). Survei yang digelar 26 Januari-1 Februari 2022 ini memiliki 600 responden warga DKI Jakarta dipilih secara acak bertingkat dengan margin of error 4 persen.(mdk/ra)