ANTAM Pastikan Pengelolaan Lingkungan Sudah Sesuai Standardisasi

fenomena ikan mati di aliran sungai Cikaniki
fenomena ikan mati di aliran sungai Cikaniki

Gemapos.ID (Jakarta) - Terkait dengan fenomena ikan mati di aliran sungai Cikaniki, PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) telah memastikan pengelolaan lingkungan di wilayah operasi sudah sesuai standardisasi yang berlaku, hal itu karena perusahaan memiliki kebijakan pengelolaan limbah serta menetapkan prosedur standar pengelolaan limbah berdasarkan karakteristiknya.

Dalam keterangannya di Jakarta, hari ini (9/2/2022), Sekretaris Perusahaan ANTAM Yulan Kustiyan mengatakan perseroan memiliki perencanaan yang baik, sistem monitoring berkala tepat waktu serta melakukan evaluasi terus menerus.

“Dalam pengelolaan limbah yang ditimbulkan, ANTAM berupaya melakukan pemanfaatan kembali melalui berbagai inovasi,” kata Yulan.

Selain itu ia juga menanggapi terkait dengan fenomena ikan mati di aliran sungai Cikaniki, tepatnya di area bawah Jembatan Lukut, Kampung Babakan Liud, RT 01 RW 10, Desa Kalongliud, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.

Ia mengatakan ANTAM langsung mengambil langkah cepat dengan melakukan inspeksi ke semua fasilitas pertambangan dan pabrik, mengambil sampel air di sungai Cikaniki, dan berkoordinasi dengan pihak terkait.

“Hasil inspeksi di semua fasilitas dan titik-titik penaatan tidak ditemukan aliran yang melebihi ambang batas atau kerusakan sistem pengelolaan lingkungan di wilayah operasi ANTAM yang berada di Pongkor,” kata dia.

“ANTAM memastikan tidak ada kebocoran dari pipa-pipa saluran yang dimiliki, tailing dam, atau fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL),” lanjutnya.

Ia menjelasakan, bahwa mereka tengah berkoordinasi dan mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh para stakeholder terkait guna mengetahui penyebab pasti atas kejadian tersebut. Bersama dengan pihak-pihak terkait, pemantauan dan evaluasi telah dilakukan sejak 3 Februari 2022 lalu,” katanya.

Kemudian, ia juga menyebutkan fenomena tersebut terjadi di radius 10 km dari lokasi operasi ANTAM, sehingga bisa disimpulkan, kondisi tersebut bukanlah faktor dari dampak operasi ANTAM mengingat jarak yang jauh serta tak adanya kebocoran pipa.

Sementara itu, sebagai perusahaan yang selalu mengedepankan best mining practice, ANTAM selalu memastikan dan mengutamakan pengelolaan lingkungan sesuai dengan standar baku yang ditentukan dan secara berkelanjutan melakukan upaya-upaya pelestarian lingkungan di sekitar wilayah operasi Perusahaan.

“Kami juga mengharapkan agar kejadian ini akan segera tertangani sehingga tidak menimbulkan dampak yang lebih besar bagi masyarakat,” kata Yulan.(ant/ar)