Jokowi Tak Gelar Kegiatan Luar, Jadwal Menghadiri Hari Pers Diubah Jadi Virtual

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam akun YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam akun YouTube Sekretariat Presiden

Gemapos.ID (Jakarta) - Dalam dua pekan ke depan, Presiden Joko Widodo (Jokowi)  tidak akan menggelar kunjungan kerja (kunker) ke luar daerah. Jokowi membatalkan semua kegiatannya yang bersifat pertemuan fisik, sehingga semua agenda Presiden kini akan dilakukan secara virtual atau daring.

Termasuk menghadiri Hari Pers Nasional 9 Februari di Kendari yang sudah dijadwalkan fisik, berubah menjadi virtual. Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono saat dimintai tanggapan, kemarin (6/2/22).

“Belum ada (agenda Presiden ke luar daerah),” kata Heru.

Agenda terakhir Jokowi di daerah adalah Kunker ke Sumatera Utara 2-4 Februari.

“Semua (kegiatan Presiden) virtual minggu besok,” lanjut Heru.

Diketahui lonjakan kasus Covid-19 sepekan terakhir meningkat tajam. Bahkan Per Sabtu (5/2/22) lalu kasus harian Covid-19 di Indonesia mencapai 33.729 kasus.

Karena hal tersebut, Presiden Jokowi sendiri meminta agar masyarakat tetap tenang menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang timbul akibat varian Omicron ini.

Masyarakat juga diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah jika tidak mengalami gejala yang parah. Sebab, varian omicron bisa disembuhkan tanpa harus ke rumah sakit.

"Perlu saya sampaikan bahwa varian Omicron dapat disembuhkan tanpa harus ke rumah sakit. Pasien yang terpapar varian ini cukup melakukan isolasi secara mandiri di rumah, minum obat dan multivitamin, dan segera tes kembali setelah lima hari," kata Presiden Jokowi melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (3/2/22).

Sementara itu, Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau masyarakat yang berusia 60 tahun ke atas untuk tidak ke luar rumah selama 30 hari atau 1 bulan.

Imbauan itu disampaikan Luhut lantaran meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron. Ia memaparkan, peningkatan Covid-19 per hari cukup tinggi.

"Tapi tidak perlu panik karena semua data-data kita menunjukkan perawatannya cepat. Tapi buat teman-teman yang umurnya 60 tahun ke atas dan belum vaksin, punya komorbid, saya sarankan jangan ke luar dari rumah," ujar Luhut lewat tayangan virtual, Sabtu (5/2/22).

Luhut mengatakan, sebab jumlah pasien meninggal akibat Covid-19, umumnya adalah orang yang belum divaksin dua kali, berusia 60 tahun, dan memiliki komorbid.

Ia juga kembali mengimbau agar masyarakat lanjut usia untuk tidak ke luar rumah selama 30 hari.

"Penyakit ringan biarlah dirawat di rumah, tapi orang tua di atas 60 tahun segera dibawa ke rumah sakit atau isolasi terpusat. Dan saya usul dua minggu sampai sebulan ke depan untuk orang-orang yang saya sebut tadi, kriteria 60 tahun ke atas eloknya tinggal di rumah dulu sementara," katanya.(trb/ap)