Beberapa Makanan yang Dilarang Untuk Dikonsumsi Saat Imlek, Apa Saja?

Ilustrasi Seafood Lobster dan Kepiting
Ilustrasi Seafood Lobster dan Kepiting

Gemapos.ID (Jakarta) - Sarat akan makna dan budaya, Imlek bukan sekadar perayaan hari besar saja. Saat Imlek berlangsung, aturan atau pakem-pakem tertentu juga harus dijalani dengan hati-hati.

Dalam hal makanan, beberapa menu justru disarankan untuk dikonsumsi karena merupakan lambang keberuntungan. Namun ada juga makanan yang dijadikan pantangan.

Beberapa makanan yang dilarang untuk dikonsumsi saat Imlek. Apa saja?

Berikut 7 makanan yang dianggap pembawa sial saat Imlek

1. Sayap ayam

Seekor ayam utuh yang disajikan di atas meja makan saat perayaan Imlek dipercaya sebagai lambang kesehatan saat memasuki tahun yang baru. Tetapi berbeda dengan sayap ayam yang disajikan terpisah dengan seekor ayam secara utuh.

Konsumsi sayap ayam saat Imlek dipercaya dapat membawa keberuntungan terbang jauh bersama makanan yang disantap. Tidak hanya sayap ayam, tetapi menyajikan semua sayap unggas dianggap memiliki arti yang sama yaitu membawa keberuntungan pergi jauh.

2. Makanan putih

Segala hal yang berwarna putih dilarang untuk digunakan atau dinikmati saat perayaan Imlek, termasuk makanan. Makanan berwarna putih seperti susu, tahu, dan yang lainnya dikatakan harus dihindari selama perayaan Imlek.

Makanan yang berwarna putih memiliki arti yang buruk menurut kepercayaan Tionghoa yaitu kematian, kehilangan, hingga nasib yang buruk.

3. Bubur

Bubur tidak boleh disajikan saat perayaan Imlek. Hal ini karena bubur dipercaya oleh keturunan Tionghoa sebagai simbol kemiskinan. Tidak menyajikan atau menyantap bubur saat Imlek dipercaya dapat menangkal kemiskinan yang melanda saat memasuki tahun baru.

4. Labu

Pelafalan labu dalam bahasa China yaitu 'gwa' memiliki bunyi yang serupa 'kematian'. Penyebutan yang mirip dengan kata-kata yang berarti hal buruk juga begitu dihindari saat perayaan Imlek.

5. Lobster

lobster dilarang untuk dikonsumsi saat Imlek. Bergeraknya lobster dengan cara mundur dianggap dapat membawa kemunduran atau kegagalan pada hidup orang yang mengonsumsinya. Seluruh hewan yang berjalan mundur tidak boleh dikonsumsi saat perayaan Imlek karena dianggap tidak dapat memberikan kesuksesan pada hidup seseorang.

6. Kepiting

Dilarangnya kepiting untuk dinikmati saat Imlek ini memiliki hubungan dengan cara jalannya. Saat hidup, kepiting berjalan miring dan tidak maju. Hal ini dianggap akan berdampak bagi siapa saja yang mengonsumsinya saat perayaan Imlek. Makan kepiting saat Imlek dinilai tidak akan memberikan kemajuan atau kesuksesan dalam hidup. 

7. Makanan berjumlah ganjil

Saat merayakan makan malam menyambut Imlek, menurut kepercayaan orang Tionghoa sangat dilarang untuk menyajikan makanan berjumlah ganjil. Tetapi walaupun disarankan menyajikan makanan dalam jumlah genap sangat pantang bagi keturunan Tionghoa menyajikan makanan berjumlah 4. Termasuk ke dalam angka genap, angka 4 dipercaya sebagai angka kematian atau pembawa nasib buruk dalam budaya Tionghoa.(fod/ar)