Sikap Pemuda Kaltim atas Edy Mulyadi Sebut ‘Tempat Jin Buang Anak’

Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) menyatakan sekelompok orang melaporkan Edy Mulyadi yang diduga melakukan penghinaan bagi provinsi tersebut.
Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) menyatakan sekelompok orang melaporkan Edy Mulyadi yang diduga melakukan penghinaan bagi provinsi tersebut.

Gemapos.ID (Jakarta) - Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) menyatakan sekelompok orang melaporkan Edy Mulyadi yang diduga melakukan penghinaan bagi provinsi tersebut. Dia menyebut Kaltim sebagai ‘tempat jin buang anak’.

"Sebagian sedang buat laporan di SPKT Polda Kaltim,” kata Kapolda Kaltim Irjen Imam Sugianto pada Senin (24/1/2022).

Sekelompok massa ini diperkirakan berjumlah 50 orang mendatangi Polda Kaltim. Mereka tidak melakukan aksi di sana hanya melaporkan Edy Mulyani atas pernyataannya.

"Sudah jadi satu LP (laporan polisi), sedang dibawa ke Krimsus untuk diambil BAP, keterangan," tutur Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Yusuf Sutejo.

Dalam video yang dilihat, terlihat Edy Mulyadi menyebut Kalimantan Timur sebagai 'tempat jin buang anak'. Selain itu, dia menyebut segmentasi di Kaltim ialah 'kuntilanak' hingga 'genderuwo'.

Sebelumnya, Forum Pemuda Lintas Agama Kaltim mengadukan Edy Mulyadi ke Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda. Karena, pernyataannya diduga menghina Kaltim.

"Kami melaporkan Edy Mulyadi terkait ujaran kebencian yang menyakiti hati masyarakat PPU dan Kalimantan yang diucapkannya di kanal YouTubenya," kata perwakilan Pemuda Lintas Agama Kaltim, Daniel A Sihotang.

Daniel didampingi GP Ansor, GAMKI, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Pemuda Hindu, Pemuda Konghucu di Kaltim. Dia mengaku telah dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kepolisian.

Mereka mempersoalkan pernyataan Edy Mulyadi soal 'tempat jin buang anak, 'genderuwo', 'kuntilanak' yang terdengar dalam video yang dipermasalahkan. Itu diduga mereka sebagai berita bohong dan dugaan penghinaan yang dapat menyulut masyarakat Kaltim.

Edy Mulyadi telah meminta maaf atas pernyataannya berkaitan dengan pernyataan Kaltim sebagai tempat jin membuang anak. Dia mengaku pernyataan itu untuk menggambarkan lokasi yang jauh.

Permintaan maaf itu disampaikan oleh Edy melalui akun YouTubenya, BANG EDY CHANNEL. Dalam video klarifikasi itu, dia awalnya menyinggung kembali pernyataannya.

"Kalimatnya gini lengkapnya... 'kita ini punya tempat bagus mahal di Jakarta, tiba-tiba kita jual kita pindah tempat ke tempat jin buang anak', kalimatnya kurang-lebih gitu, 'lalu kita pindah ke tempat jin buang anak'," katanya.

Edy menjelaskan maksud pernyataan tempat jin buang anak, yakni untuk menggambarkan istilah lokasi yang jauh. Dia lantas menyebut Monumen Nasional (Monas) hingga Bumi Serpong Damai (BSD) juga disebut sebagai tempat jin buang anak pada 1980-1990. 

"Jadi istilah biasa," ucapnya.

Edy meminta maaf terkait pernyataannya. Dia lalu memberi gambaran maksud pernyataannya tempat jin buang anak seperti bahasa 'jancuk' oleh orang Jawa Timur yang dianggap kasar oleh orang Jawa Tengah.

“Nah pada konteks itu sekali lagi saya ingin tekankan tempat jin buang anak, buat kami, saya khususnya Jakarta itu, bener-bener hanya menggambarkan tempat jauh, nggak ada potensi merendahkan menghina nggak ada," ucapnya.

Tokoh Pemuda Kalimantan, Sulaiman Halim, meminta masyarakat Kalimantan memahami dengan penjelasan Edy terkait tempat jin buang anak. Pernyataan dia tidak sejahat yang kita bayangkan dan kata-kata monyet, itu celotehan di belakang aja. 

“Jadi buat Bang Edy juga tetap terus suarakan yang benar itu benar yang salah itu salah," tuturnya. (dtc/moc)