TNI Purn. Agum Gumelar: Ikal Ingin Pancasila Jangan Hanya Dijadikan Retorika Belaka

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) Jend. TNI Purn. Agum Gumelar
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) Jend. TNI Purn. Agum Gumelar

Gemapos.ID (Jakarta) - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) Jend. TNI Purn. Agum Gumelar, dalam Rakernas IKAL 2022, di Jakarta, Kemarin (20/1/2022), mengatakan IKAL menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas). 

Sejumlah isu menjadi sorotan dalam rapat tersebut. Isu yang dimaksud diataranya, pandemi Covid-19, ekonomi, hingga disharmoni di tengah masyarakat. Keresahan masyarakat dengan berbagai isu itu mendorong IKAL untuk menjaga harmoni di tengah masyarakat.

“Yang dievaluasi dalam tahun 2021 situasi kondisi yang menonjol adalah pandemi covid 19 yang kedua adalah akibat dari pandemi ini juga berdampak pada ekoomi, yang ketiga adalah situasi kondisi bangsa yang penuh kerawanan,” ucap Agum Gumelar.

 

Ia mengatakan, kerawanan harmoni itu disebut terjadi pasca terlkasananya pesta demokrasi tahun 2019. Pesta demokrasi yang diwarnai suasana mencekam hingga terjadi disharmoni kehidupan masyarakat.

Karenanya, tugas IKAL untuk menjaga keutuhan bangsa telah di depan mata supaya polarisasi, disharmoni, intoleransi dan berkembangnya paham radikal dapat berhenti. IKAL diharapkan dapat menjadi garda paling depan untuk menjaga persatuan Bangsa Indonesia.

“Tugas kita ke depan adalah kita harus bisa merajut kembali persatuan bangsa ini,” katanya.

“Ikal juga inginkan, Pancasila itu jangan hanya dijadikan retorika belaka, Pancasila itu harus sesuatu yang bisa diimplementasikan dalam pri kehidupan sehari-hari,” lanjut Agum.

Salah satu program kerja di tahun 2021 yang dibahas dalam rakernas ini, yakni peran IKAL dalam melawan Covid-19. Dalam hal ini IKAL akan terus mengantisipasi stuasi dan kondisi untuk melawan covid-19.

Agum mengatakan, harapan besar agar Bangsa Indonesia bersatu dalam melawan penyakit mematikan ini, jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan apalagi menyinggung ideologi pancasila.  Generasi muda itu harus memiliki sifat idealisme, selain itu harus memiliki sikap konsisten.

Agum melanjutkan, kedepannya, IKAL akan melakukan langkah-langkah untuk menaati aturan, terutama IKAL harus bisa merajut kembali masa 2019 lalu yang hilang.  

Setelah itu, yang kedua IKAL harus tetap mengawal perjalanan pemerintah secara demokratis, karena satu pemerintah tanpa opsisi pastinya kita akan bayangkan akan lari kemana negara ini.

"Jadi covid-19 ini merupakan musuh semua bangsa tidak hanya di Indonesia saja, karena covid-19 memang tidak kelihatan dan kita tidak bisa melawan, maka sadarlah ada sebuah pemerintah yang ingin mengusahakan masyarakatnya. Kalau ekonomi sudah terhalangkan pastinya tingkat kejahatan akan semakin bertambah," jelasnya. (rri/ar)