Gemapos.ID (Jakarta) - Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta menyebutkan sebanyak 9 Rukun Tetangga (RT) di kawasan Jakarta Barat masih tergenang banjir pada Kamis (20/1/2022) pukul 6.00 WIB. Angka ini 0,030% dari 30.470 RT di DKI Jakarta.

“Banjir yang memiliki ketinggian 40 cm ini disebabkan oleh curah hujan tinggi," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta M Insyaf pada Kamis (20/1/2022) pagi.

Sebanyak 9 RT tersebar di tiga kelurahan yakni:

1.Kelurahan Tegal Alur

2.Kelurahan Cengkareng Barat

3.Kelurahan Semper Timur

BPBD DKI Jakarta juga mencatat sejumlah warga masih mengungsi di sejumlah wilayah di Jakarta pada hari ini yakni 

Di Kelurahan Tegal Alur terdapat pengungsi berjumlah 498 KK atau 1.532 jiwa yang tersebar di 11 lokasi pengungsi, yakni

-Majelis Ta'lim Nurul Falah

-Belakang Bubur olo olo

-Musholla Al-Hidayah

-Musholla Raudhatul Hidayah

-Rumah H. Gimun/Hj. Lela

-Musholla NURDALIL IMAN

-Musholla Al Madin Nurul Ikhwan

-Rusunawa Binaan

-RPTRA Alur Anggrek

-Masjid Darurohman

-Masjid Al-falah

Di kelurahan Cengkareng Barat terdapat jumlah pengungsi 22 KK atau 35 jiwa. Para pengungsi tersebut berada di Musholah Al-Hidayah RT 07 RW 10

Di Kelurahan Semper Timur, jumlah pengungsi sebanyak 9 jiwa yang berada di posko pengungsian Kantor Sekretariat RW 01.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sebagian daerah Jakarta banjir hari ini imbas curah hujan ekstrem. Hal ini disampaikannya melalui akun media sosial Instagramnya @aniesbaswedan.

"Banjir di sejumlah wilayah Ibu Kota pada Selasa kemarin, 18 Februari 2022, adalah akibat hujan dengan intensitas ekstrem yang terjadi," ucap Anies dalam unggahannya pada Rabu (19/1/2022).

Curah hujan di kawasan Kemayoran, Jakarta Utara pada Selasa (18/1/2022) mencapai 204 milimeter (mm). Kemudian, di Teluk Gong mencapai 193 mm dan di Kelapa Gading 163 mm.

Anies menyebut curah hujan di atas 150 mm masuk dalam kriteria kondisi ekstrem dan kapasitas drainase di Jakarta hanya 50-100 mm.

"Jika turun hujan ekstrem hingga terjadi banjir, maka prioritas Pemprov DKI Jakarta adalah memastikan warga aman dan tak ada korban jiwa. Lalu memastikan semua usaha pemompaan dikerjakan agar banjir bisa surut dalam waktu maksimal enam jam setelah hujan berhenti," tuturnya. 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengemukakan sebanyak 100 lebih pompa mobile diaktifkan dan belasan truk pemadam kebakaran diturunkan. Kemudian 480 pompa stasioner juga siaga dan di daerah yang terdapat banjir dan genangan langsung diaktifkan. 

“Semua dikerahkan untuk memompa dari kawasan tergenang dan dialirkan ke saluran/kanal/sungai. Surut cepat karena semua sumber daya dikerahkan. Itulah kerja jajaran DKI: senyap dan tuntas!" ucapnya. (dtc/mau)