Menteri BUMN Tegaskan SDA dan Pasar Indonesia Untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bukan Negara Lain

Erick Thohir saat dalam perjalanan menghadiri kegiatan BUMN di Universitas Muhammadiyah Malang
Erick Thohir saat dalam perjalanan menghadiri kegiatan BUMN di Universitas Muhammadiyah Malang

Gemapos.ID (Jakarta) - BUMN berharap sumber daya alam (SDA) dan pasar Indonesia harus digunakan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, bukan untuk negara lain.

Hal tersebut di tegaskan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada saat menyampaikan pidato kunci di Universitas Muhammadiyah Malang, yang dipantau secara daring dari Jakarta, hari ini (15/1/22).

"Intinya kita tidak mau sumber daya alam kita itu tidak lagi dipakai untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kita tidak boleh sumber daya alam kita yang nantinya akan habis dan terbatas, digunakan untuk pertumbuhan negara lain," tegas Erick Thohir.

 

Ia juga menambahkan, begitu juga dengan pasar Indonesia, ia tidak mau pasar Indonesia dipakai untuk pertumbuhan bangsa lain. Pasar Indonesia digunakan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan solusi yakni bergotong royong membuat ekosistem, dan tidak boleh ada egosektoral.

"Bagaimana atas instruksi bapak Presiden RI Joko Widodo hilirisasi sumber daya alam terjadi, kalau kita hanya mengekspor bahan bakunya, saja sama saja seperti zaman (penjajahan) Belanda," kata Erick.

Menurutnya, para penjajah datang ke Indonesia hanya mengambil sumber-sumber daya alam Indonesia seperti pala dan tembakau, tidak diproses di Indonesia, tidak membuka lapangan kerja di Indonesia, bahkan tidak membuat ekosistem dari hulu hingga hilir.

"Itulah yang kita sekarang dorong di BUMN, BUMN sebagai lokomotif,"katanya.

Sebelumnya, Erick Thohir juga sempat mengajak semua pihak untuk menjaga dan memastikan bahwa pasar Indonesia hanya untuk pertumbuhan ekonomi nasional, bukan untuk pertumbuhan ekonomi negara lain.

Erick mengatakan bahwa Indonesia tidak anti-asing, tetapi Indonesia harus memastikan pasar yang dimilikinya adalah untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, bukan untuk pertumbuhan ekonomi negara lain.

“Pasar Indonesia harus dijaga bersama-sama karena hal tersebut sangat mahal dan berharga. Indonesia memiliki pasar yang besar, mempunyai nilai jual yang besar maka dari itu mari mencintai Indonesia dengan menjaga pasarnya,” katanya. (ant/ra)