Apa Dampak Pemkot Jaktim Akibat Gempa Bumi?

Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) mengungkapkan gempa bumi berakibat dinding keramik di kamar mandi yang berada di lantai satu lepas akibat guncangan.
Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) mengungkapkan gempa bumi berakibat dinding keramik di kamar mandi yang berada di lantai satu lepas akibat guncangan.

Gemapos.ID (Jakarta) - Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) mengungkapkan gempa bumi berakibat dinding keramik di kamar mandi yang berada di lantai satu lepas akibat guncangan. Namun, ini masih bisa dipakai oleh pegawai atau pengunjungnya. 

“Kerusakan pada dinding kamar mandi itu dipastikan tidak mengganggu pelayanan warga yang datang ke kantor Wali Kota Jakarta Timur,” kata Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar pada Jumat (14/1/2022).

Untuk bagian gedung lain yang ditempatinya belum ditemukan kerusakan oleh Pemkot Jaktim. Namun, pemkot ini tetap melakukan pemeriksaan ke gedung-gedungnya. 

“Sementara hanya itu (kerusakan)," ujarnya.

Kepala Bagian Umum dan Protokol Sekretariat Pemkot Jakarta Timur, Anton Widodo, menambahkan dinding yang rusak berada di kamar mandi perempuan. Lokasi ini berada di lantai satu gedungnya. 

“Satu keramik dinding jatuh kena westafel, jadi pecah. Toilet bersama," tuturnya. 

Sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo 6,6 terjadi di Pandeglang Banten yang terasa hingga di Jakarta sekitar pukul 16.05 WIB. Pusat gempa bumi ini berada di 132 kilometer (km) arah barat daya Kota Pandeglang di kedalaman 40 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal," ucap Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati

Gempa di Pandeglang terjadi akibat lempeng Samudera Indo-Australia bertabrakan dengan Lempeng Benua Eurasia. Lokasi tabrakan berlangsung di bawah Pulau Jawa.

"Akibat aktivitas subduksi Lempeng Samudera Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Benua Eurasia, atau tempatnya ke bawah Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara," ujarnya. (ant/din)