Indonesia Diprediksi Alami 60.000 Kasus Covid-19 Omicron

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi puncak kasus Covid-19 Omicron di Indonesia pada awal Februari 2022.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi puncak kasus Covid-19 Omicron di Indonesia pada awal Februari 2022.

Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi puncak kasus Covid-19 Omicron di Indonesia pada awal Februari 2022. Angka ini bisa mencapai 21.000 dalam satu hari di Jakarta. 

“Di Indonesia bisa mencapai 40.000-60.000 kasus Covid-19 tambahan dalam satu hari," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi kepada wartawan pada Selasa (11/1/2022). 

Kondisi pandemi Covid-19 akan kembali normal dua minggu setelah puncak berdasarkan pengalaman di negara lain. Jadi, masyarakat diminta melakukan testing dini jika merasa sakit dan mengimbau warga tidak keluar negeri.

"Perkuat prokes, testing dini kalau merasa sakit, segera vaksinasi, tidak keluar negeri," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan prediksi puncak Covid-19 Varian omicron selama 40 hari. Hal ini didasarkan hasil pengamatan terhadap pengalaman negara lain.

"Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari," ucapnya.

Sebagian besar kasus yang terjadi berpotensi bergejala ringan, sehingga pemerintah menyiapkan strategi yang berbeda dengan penanganan Covid-19 varian Delta. 

Saat ini Covid-19 Varian Omicron telah teridentifikasi di 150 negara dan menimbulkan gelombang baru dengan puncak yang lebih tinggi di berbagai negara dunia. 

Pemerintah memprediksi Indonesia tidak mungkin mengalami hal serupa. Namun, masyarakat tidak perlu panik.

"Namun kita tidak perlu panik, tetapi kita tetap waspada. Karena pengalaman kita menghadapi Delta varian kemarin," ujarnya. (dtc/mam)