Ini Dewa Gede Pemilik Infarm di Lazada Yang Sukses Curi Peluang di Masa Pandemi

Gambar Halaman Utama Toko Infarm di Lazada
Gambar Halaman Utama Toko Infarm di Lazada

Gemapos.ID (Jakarta) - Dalam rangka merayakan Hari Sejuta Pohon kemarin (10/1/22), Lazada Indonesia (Lazada) mengapresiasi penjual yang mendukung pelanggan untuk bisa kembali ke alam melalui kegiatan berkebun dan bercocok tanam secara urban farming. 

Salah satu penjual dalam ekosistem Lazada adalah I Dewa Gede Agung Wiradipta atau Dewa, perintis usaha bibit, benih, dan perlengkapan berkebun bernama infarm.

Melalui infarm, Dewa menyediakan beragam jenis benih dan perlengkapan urban farming sebagai bagian dari upaya melestarikan alam dari lingkungan terkecil. 

“Kita hidup hanya menumpang pada alam, dan alam bisa hidup tanpa kita. Karenanya saya percaya apa yang manusia lakukan harus kembali lagi ke alam,” kata Dewa.

Ketika pandemi mulai meningkat pada tahun 2020, semakin banyak masyarakat yang mulai memindahkan suasana luar ruang ke dalam lingkungan rumah, sehingga terjadi peningkatan pembelian bibit tanaman dan peralatan berkebun. 

Seiring dengan bertumbuhnya minat bercocok tanam masyarakat, Lazada turut memfasilitasi lahir dan berkembangnya penjual bibit dan perlengkapan tanaman, termasuk infarm, yang terus hadir untuk membantu melestarikan alam.

Sebelum merintis usaha perlengkapan tanaman di Lazada, Dewa adalah petani jagung dan padi di Desa Puntir, Pasuruan. ia berusaha mengembangkan panen dan memproduksi kompos sendiri. Tetapi semangat saja tidak cukup, dan  hasil yang ia dapat belum terlalu memuaskan sehingga mendorongnya untuk mencari alternatif lain di luar bisnis pertanian.  

Kemudian ia merintis usaha online, berjualan, namun ia merasa usahanya belum sesuai dengan semangatnya membantu pelestarian alam dan lalu, ia menemukan solusi usaha baru membangun kebun hidroponik, Usaha ini ternyata tidak membuahkan hasil. Keadaan ini membuatnya harus mencari alternatif.

Meningkatanya minat akan tanaman sesaat sebelum pandemi memunculkan harapan sebagai kesempatan untuk menjual paket bercocok tanam atau berkebun di rumah yang melahirkan toko infarm (Indonesian Farming). Keberadaan infarm berangkat dari dua hal, yaitu kepercayaan bahwa manusia perlu hidup berdampingan dengan alam dan ingin terus mengikuti tren terbaru tentang urban farming.

Dewa mulai menjual paket bibit tanaman secara online dengan tagline ‘Everybody Can Plant’ yang mengajak semua orang untuk mencoba bercocok tanam di rumah. 

Pertumbuhan toko infarm mengalami peningkatan penjualan yang pesat sehingga ia berani mempekerjakan karyawan hingga sekarang mencapai 20 orang. 

Ia bahkan, membuat komunitas infarm untuk saling membagi kiat dan ilmu tentang lingkungan dan pemeliharaan tanaman di rumah.

Tak lama setelah itu, Dewa memutuskan untuk merentangkan bisnisnya ke Lazada dimana infarm mengalami peningkatan pesanan dari mulanya hanya 1-2 pesanan per hari, menjadi sekitar 200 pesanan. Bahkan, bisa naik 3-5 kali lipat di hari-hari istimewa Lazada seperti saat Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) ataupun promo besar lainnya.  

SVP, Sellers Operations, Lazada Indonesia, Haikal Bekti Anggoro mengatakan, 

“Sebagai masyarakat urban, keinginan untuk kembali ke alam sudah menjadi naluri kedua bagi banyak orang. Salah satu yang memang terlihat di Lazada adalah semakin banyak pencinta tanaman yang membeli bibit dan perlengkapan berkebun di eCommerce,” katanya.

Dewa mengatakan, bahwa ia percaya apa yang manusia lakukan harus kembali lagi ke alam, salah satunya dengan membawa alam ke rumah.(prs/ar)