Bekasi Banjir Akibat Tidak Terdapat Resapan Air

Rahmat Efendi
Rahmat Efendi
Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menyadari pembangunan perumahan di Bekasi sudah tidak seimbang dengan resapan air. Jadi, air hujan tidak bisa tertampung, sehingga meluap ke perumahan yang berdekatan dengan aliran Sungai Cikeas.. “Siklus air yang hampir 600 liter per detik itu tidak bisa ditampung, sehingga air mencari tempat yang rendah itu sudah pasti perumahan yang lama-lama,” kata Walikota Bekasi, Rahmat Effendi di Bekasi, Jawa Barat (Jabar) pada Rabu (27/2/2020). Perumahan yang dimaksud adalah Perumahan Bumi Nasio dan Perumahan Dosen Institut Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (IKIP). Hal ini akan direspon dengan pemetaaan anak sungai yang dilintasi oleh Sungai Cikeas untuk normalisasi dan pembuatan kolam retensi. “Kami mau petakan master-nya, tapi secara mikronya satu-satu kami urut tuh kali yang dilintasi sungai Cikeas,” ujarnya. Pemkot Bekasi membuat banyak kolam retensi untuk menampung air hujan, karena jumlah ini dinilai masih sedikit akibat banyak perumahan baru. Selain itu mendesain master plan drainase. Pepen mengungkapkan sebanyak 11 lokasi penampungan debit air, yank dua di Galaxy Bekasi Selatan, di Kelurahan Pengasinan, di Perumnas III, dan Bendungan Koja Jatiasih. Kemudian, Danita Bekasi Timur, Rawapasung Kelurahan Kalibaru, Komplek Dosen IKIP, Bumi Nasio Indah, Ciketing Udik, dan Polder Perumahan Fajar Bekasi Selatan. “Yang mau kami buat tahun ini mulai di Kempo Jatimakmur, Pondok Gede," ujarnya. Langkah lain yang akan dilakukan Pemkot Bekasi adalah bekerja sama dengan  Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menormalisasi kali Bekasi. Sebanyak Rp4,3 triliun telah dianggarkan untuk melakukan pengerukan atau normalisasi mulai September 2020. Pengerjaan ini ditaksir membutuhkan waktu selama tiga tahun. Normalisasi Kali Bekasi yang belum dilakukan Pemkot Bekasi bersama Kementerian PUPR dituding sebagai salahsatu penyebab banjir di sana. Langkah ini belum diperbuat lantaran pengerjaan ini harus dilelang sampai pencairan dana. Kebijakan tadi diakui bukan merupakan solusi jangka pendek, tapi diklaimnya ttdak terdapat solusi secepat itu. Walaupun, banjir menimpa Bekasi akibat curah hujan tinggi pada waktu singkat. Penanaman 40 juta pohon di Bogor yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga merupakan solusi jangka panjang. Itu memerlukan waktu 17 tahun dapat bisa menyerap air. (mam)