Abdul Halim: Kenaikan Kinerja Sektor Perikanan Jadi tolak Ukur Riset Bidang Kelautan

Riset bidang kelautan harus diukur dari kenaikan kinerja sektor perikanan serta upaya dalam kesejahteraan masyarakat
Riset bidang kelautan harus diukur dari kenaikan kinerja sektor perikanan serta upaya dalam kesejahteraan masyarakat

Gemapos.ID (Jakarta) - Riset bidang kelautan harus diukur dari kenaikan kinerja sektor perikanan serta upaya dalam kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut dikatakan oleh Pengamat Kemaritiman, Abdul Halim, Selasa (4/12/2022) dilansir dari Antara.

Abdul hakim mengatakan bahwa yang terpenting dari setiap riset adalah dampak nyata terhadap kinerja dan kesejahteraan masyarakat pada sektor terkait.

Menurutnya, hasil riset yang hanya selesai di pelaporan dan tidak diimplementasikan sebagai pengembangan kebijakan kelautan dan perikananlah yang jadi masalah.

“bidang riset yang harus didalami di sektor kelautan dan perikanan adalah pengembangan produktivitas tangkapan ikan tanpa merusak ekosistem laut di kawasan perairan nasional” katanya.

Ia juga menegaskan pentingnya ada prioritas isu setiap tahunnya sehingga hasil riset dapat berkorelasi positif terhadap peningkatan kinerja KKP, khususnya di setiap Direktorat Jenderal.

Selain itu, menggalakkan cara efektif dalam rangka mengatasi fenomena penyakit ikan/udang dan komoditas lainnya sangat penting dilakukan agar siklus produksi tidak terkendala.

Sementara itu, Plt. Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP Kusdiantoro, menyatakan, pihaknya telah mencetak sejarah pada 2021 sebagai tahun terbaik dalam capaian realisasi anggaran sejak terbentuknya BRSDM, yaitu sebesar 98,61 persen. 

Apa lagi, salah satu Satuan Kerja (Satker) BRSDM, yakni Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, telah mengukir prestasi atas realisasi anggaran 2021, yaitu sebesar 99,88 persen.

Kusdiantoro memaparkan, capaian kinerja BRSDM Tahun 2021 tersebut antara lain 62,36 persen lulusan terserap di dunia usaha dan industri, terbentuknya 334 startup pendidikan dan pelatihan, 11 data/peta kebijakan, dan tiga riset dimanfaatkan industri.

Menurut Kusdiantoro, keterbatasan anggaran yang dimiliki di Tahun 2022 tidak boleh menjadi hambatan dalam berkinerja.

"Kita pastikan di tahun 2022 BRSDM menjadi suatu institusi yang bisa mengawal semua program KKP dengan baik. Kita harapkan slogan semangat akselerasi ini dapat diadaptasikan sampai ke seluruh pegawai. Seluruh pegawai harus bisa memahami apa yang kita kerjakan," kata Kusdiantoro.

Ia menambahkan, dengan menggandeng berbagai pihak untuk melakukan kerja sama yang saling menguntungkan bagi para pihak mengacu peraturan perundangan yang berlaku akan menjadi solusi dari berbagai keterbatasan.(ra)