Semangat Skuad Garuda Indonesia!

Tahun Baru 2022 dibuka dengan kekalahan agregat sepakbola Indonesia atas Thailand 6-2 di Piala Asean Football Federation (AFF) 2020. (Reuters)
Tahun Baru 2022 dibuka dengan kekalahan agregat sepakbola Indonesia atas Thailand 6-2 di Piala Asean Football Federation (AFF) 2020. (Reuters)

Tahun Baru 2022 dibuka dengan kekalahan agregat sepakbola Indonesia atas Thailand 6-2 di Piala Asean Football Federation (AFF) 2020. 

Namun, persoalan ini tetap patut diapresiasi semua pihak lantaran skuad Garuda Indonesia bisa menahan imbang 2-2 pada leg kedua Final Piala AFF 2020. Langkah ini berarti sudah memperbaiki penampilannya.

Apalagi, empat orang pemain Timnas Sepakbola Indonesia terkena sanksi dari Pemerintah Singapura yang disebut bubble (gelembung) atau melanggar aturan protokol kesehatan (prokes) di sana. 

Jadi, mereka tidak bisa bertanding melawan Thailand pada leg kedua Piala AFF 2020 pada Sabtu (1/1/2022). Keempat pemain itu adalah Elkan Bagott, Victor Igbonefo, Rizky Ridom, dan Rizky Dwi. 

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sudah melayangkan protes ke Singapura dan AFF. Namun, itu tidak digubris mereka, padahal Indonesia sudah membayar denda pada 23 Desember 2021 disampaikan Sekjen PSSI Yunus Nusi. 

Pelarangan empat pemain Garuda Indonesia bertanding dengan Thailand pada Final Piala AFF 2020 lega kedua hanya dilakukan melalui surat elektronik tanpa kop surat oleh Kepala Singapore Sport Institute, Su Chun Wei pada Jumat (31/12/2021). 

Sebelumnya, Timnas Garuda Indonesia juga dirugikan oleh Panitia Piala AFF 2020 berupa pemberlakuan karantina bagi Elkan Bagott yang dianggap tersangkut kasus Covid-19 dan makanan tidak sesuai nutrisi ideal. 

Padahal, dia cuma keluar membeli peralatan mandi seperti shampoo dan merasa suntuk di kamar, 

Dengan demikian, persoalan nonteknis dalam setiap pertandingan internasional memang harus memperoleh perhatian khusus. 

Kejadian ini bukan sekali ini saja dialami Timnas Sepakbola Indonesia yakni terakhir Timnas Bulutangkis Indonesia gagal bertanding di Wimbeldon 2020 yang dituding terinfeksi Covid-19. 

Padahal, sesampai bandar udara di London, Inggris, mereka sudah dites Covid-19 yang dinyatakan negatif dan ini kembali dilakukan sebelum masuk hotel. 

Panitia Wimbeldon 2020 dan Pemerintah Inggris tetap bersikukuh Timnas Bulutangkis Indonesia terjangkit kasus Covid-19. Karena, mereka berada satu pesawat dengan pemain negera lain terkena virus tersebut saat menuju London. 

Walaupun demikian, Indonesia tidak menjuarai Piala AFF 2020, tapi tim ini pulang dengan tidak tangan kosong yakni sebagai timnas yang menjunjung tinggi sportivitas (Fair Play Tim Award). 

Selain itu bek kiri Pratama Arhan sebagai pemain muda terbaik Piala AFF 2020 yang dinilainya dia hanya mengikuti arahan pelatih Shin Tae yong. Ini bukan keunggulannya. 

Sementara itu Pelatih Garuda Indonesia asal Korea Selatan, Shin Tae yong mengungkapkan lubang besar Timnas Indonesia adalah striker (penyerang). Hal ini terjadi akibat manajemen sepakbola di klub-klub Liga 1 Indonesia dinilai selalu mempercayakan posisi striker kepada pemain asing.

Manajemen sepakbola di Indonesia diminta harus sering dan berani memberikan posisi striker kepada pemain lokal. Kebijakan ini tidak saja menghargai pemain lokal, tapi melatihnya untuk bisa bermain lebih baik. 

Memang membawa pemain asing bisa dimengerti guna mendongkrak para pemain lokal bisa bermain lebih baik. Selain itu bisa belajar dari cara pemainannya.

Meskipun demikian, kebijakan ini dianggap sebagai jalan pintas meningkatkan penampilan Timnas Sepakbola Indonesia. Langkah ini mesti bukan jalan terakhir hanya sebagai sementara saja sembari menunggu kesiapan pemain Garuda.

Timnas Indonesia hanya berhasil memasukkan bola ke gawang Thailand dalam pertandingan Final Piala AFF 2020 leg kedua melalui striker Ezra Walian sebanyak dua gol. 

Padahal, empat striker dimainkan Shin Tae yong dalam pertandingan ini yaitu Dedik Setiawan, Ezra Walian, Kushedya Yudo, dan Hanis Sagara.

Kelemahan striker Timnas Indonesia melesakkan bola ke gawang Thailand ditutupi oleh para pemain gelandang dan bek. 

Untuk gelandang yakni Irfan Sanjaya sebanyak tiga gol dan lima pemain lainnya masing-masing dua gol yaitu Evan Dimas (gelandang), Egy Maulana (gelandang/sayap), Rachmat Irianto (gelandang bertahan), dan Witan Sulaeman (sayap). 

Pemain bek lainnya yang menyumbangkan dua gol untuk Indonesia adalah Pratama Arhan (bek kiri). Satu gol dimasukkan oleh masing-masing Asnawi Mangkualam (bek kanan), Elkan Baggot (bek tengah), Ramai Rumakiek (gelandang serang).

Dengan demikian, Indonesia hanya mengantongi juara kedua Piala AFF sebanyak enam kali yakni 2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020. Negara ini belum pernah membawa pulang pialanya.

Setelah istirahat diberikan oleh Shin Tae yong Timnas Indonesia akan berlaga sepanjang 2022 di Piala AFF U-23 pada 14-26 Februari 2022, Sea Games 2021 pada Mei 2022, dan Kualifikasi Piala Asia 2023 pada Juni 2022.

Shin Tae yong berjanji menyiapkan roadmap Timnas Indonesia 2022 sebagai pedoman latihan dan pertandingan yang akan diikutinya sepanjang tahun ini. Semangat Garudaku. (Mochamad Ade Maulidin)