Gemapos.D (Jakarta) - Pengamat militer Ridlwan Habib menilai tiga kode sosok calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto pilihan Presiden Joko Widodo adalah KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa selama sebulan terakhir. Kode pertama, ucapan Presiden Jokowi pada ibu negara Iriana saat melihat pameran alutsista di Peringatan HUT TNI 5 Oktober 2021. Saat itu dia menawari istrinya mencoba naik kendaraan alutsista darat dengan bercanda akan disopiri oleh KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa. Kode kedua, adalah kunjungan Mensesneg Pratikno di Mabes Angkatan Darat. Saat itu dia tampak berkeliling markas TNI AD didampingi Andika Perkasa. Kode terbaru, yakni saat Presiden Jokowi hendak terbang ke Roma, Italia, tampak KSAD Jenderal Andika Perkasa ikut mengantar di tangga pesawat. Ridlwan mengemukakan semua kepala staf akan pensiun sebelum Pilpres 2024. KSAD Andika Perkasa pensiun tahun depan, KSAL Yudo Margono pensiun 2023, dan KSAU pensiun pada April 2024 atau pada saat pilpres akan dihelat. Semua jenderal bintang empat berpeluang menjadi Panglima TNI, tapi Presiden Joko Widodo mempertimbangkan banyak faktor, termasuk masa jabatan. "Kalau melihat dinamikanya memang KSAD Jenderal Andika Perkasa yang paling berpeluang dipilih sehingga tahun depan bisa ada Panglima TNI yang baru lagi dengan masa jabatan panjang melampaui pelaksanaan Pilpres 2024," ucapnya. Namun, pemilihan sosok Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. "Ingat pemilihan panglima hak presiden. Ini bukan pilkada atau pemilihan lurah yang pakai tim sukses. Kita tunggu saja surat resmi Presiden," kata Ridlwan. Presiden Joko Widodo belum mengirimkan surat kepada DPR tentang kandidat Panglima TNI yang baru, padahal sesuai usia jabatan, Marsekal Hadi Tjahjanto akan pensiun sebagai Panglima TNI akhir bulan ini. "Dugaan saya surat presiden akan dikirimkan pekan ini, mungkin menunggu Presiden pulang dari KTT G-20," katanya. Presiden Jokowi dijadwalkan pulang dari rangkaian kunjungan luar negeri pada 5 November 2021. "Bisa juga Mensesneg mewakili Presiden mengirimkan suratnya, namun saat ini parlemen kan sedang reses masa sidang," ujarnya.