Tingkat Elektabilitas Anies di Bawah Ganjar

adi prayitno
adi prayitno
Politika Research Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI) menyebutkan tingkat elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai kurang baik jika pemilu presiden dilangsungkan sekarang. Hal ini diketahui dari survei yang dilakukan kedua lembaga riset tadi terhadap 2.197 orang di 220 desa/kelurahan pada 26 Januari 2020-5 Februari 2020. Hal ini dilakukan dengan metode multistage random sampling secara proporsional. Tingkat kepercayaan survei mencapai 95% dengan margin of error sebesar 2,13%. Dari survei tadi disebutkan Anies mengalami tingkat elektabilitas rendah akibat persoalan banjir di provinsi yang dipimpinnya. Banjir melanda Jakarta sejak awal 2020 sampai sekarang berakibat masyarakat tidak memilihnya. Jadi, ini terjadi bukan akibat persoalan lem aibon atau Formula E. "Kalau survei sebelumnya Anies dikritik habis-habisnya, orang semakin simpatik kepada Anies, tapi sekarang dengan banjir, tanpa di-bully pun Anies turun dengan sendirinya," kata Adi Prayitno, Direktur Eksekutif PPI di Jakarta pada Minggu (23/2/2020). Anies berada di posisi keempat dengan nilai 7,8% setelah Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo  di peringkat tiga sebesar 8,8%. Kemudian, Mantan Cawapres 2019-2024 Sandiaga Uno peringkat kedua di urutan kedua dengan nilai 9,1%, dan Mantan Capres 2019-2024 Prabowo Subianto memimpin survei ini dengan nilai 17,3%. Dengan begitu pasangan militer dan sipil akan mendapat dukungan masyarakat yang dibuktikan dengan survei ini menyebutkan tingkat elektabilitas sebesar 30,9%. “Ada semacam kerinduan atau semacam era siklus sepuluh tahunan di era republik ini," ujarnya. Sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berlatar belakang militer menjadi presiden kelima selama sepuluh tahun. Sosok militer dianggap dapat dipercaya mengabdi terhadap bangsa dan negara. "Selain itu, TNI dianggap tidak rada genit ke politik,” jelasnya. Apabila capres berlatarbelakang militer disandingkan cawapres dengan latarbelakang yang sama diperoleh tingkat elektabilitas sebesar 27,9%, militer-sipil sebesar 8,5%, dan sipil militer lebih tinggi sebesar 15,2%. (mam)