Gemapos.ID (Jakarta) - Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, memberi peringatan pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk membangun kepercayaan publik.
Langkah ini untuk meminimalkan kabar-kabar hoaks yang beredar di masyarakat, terutama hoaks mengenai kecurangan dalam Pemilu.
Keberadaan hoaks dan berbagai rumor negatif akan sangat berbahaya untuk kondisi Indonesia yang sedang dilanda pandemi.
“Keadaan kita sedang dilanda Covid-19, di masyarakat sedang terjadi polarisasi, bila diberi tekanan lagi akibat Pemilu 2024, bisa terjadi kerusuhan,” katanya.
Siti Zuhro mengemukakan kerusuhan tidak diinginkan saat pandemi Covid-19, sehingga KPU mesti meyakinkan masyarakat bahwa lembaga itu dapat dipercaya dan pemilihan berlangsung secara jujur dan adil.
Partai politik juga harus bijak dan mempertanyakan kesanggupan para penyelenggara untuk melakukan pemilu pada keadaan negara yang sedang rentan.
Masyarakat, ucap Siti Zuhro harus diedukasi tentang integritas KPU pada pelaksanaan Pemilu 2024. Edukasi ini diharapkan dapat membangkitkan kepercayaan publik terhadap lembaga pemilihan.
“Selain membangun kepercayaan, masyarakat juga harus diberi pemahaman agar saling menghormati,” ucapnya.
Polarisasi yang ditambah stigma-stigma negatif dan dialog-dialog yang merendahkan satu sama lain merupakan bukti kurang rasa saling menghormati di tengah pilihan yang berbeda.
Jadi, masyarakat lebih membutuhkan edukasi untuk menjadi pemilih yang berkualitas dibandingkan penyederhanaan surat suara.
