Komitmen Jual Beli Gas Blok Masela ditandatangani

xarsip-berita-komitmen-jual-beli-gas-blok-masela-ditandatangani-u45uwcm.jpeg.pagespeed.ic.WmHoW6k1Ad
xarsip-berita-komitmen-jual-beli-gas-blok-masela-ditandatangani-u45uwcm.jpeg.pagespeed.ic.WmHoW6k1Ad

Calon pembeli gas bumi dan Liquefied Natural Gas (LNG) dari Lapangan Abadi Masela semakin jelas. INPEX, selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan PT PLN dan PT Pupuk Indonesia untuk mensuplai kebutuhan gas kedua perusahaan tersebut dari Proyek LNG Abadi, Wilayah Kerja Masela, di Jakarta, Rabu (19/2).

"Hari ini kita menyaksikan komitmen dari perusahaan nasional yang mempunyai ketertarikan memanfaatkan LNG yang dihasilkan Proyek Abadi untuk kebutuhan pembangkit tenaga listrik oleh PT PLN (Persero), dan juga PT Pupuk Indonesia yang tertarik untuk membeli gas bumi sebanyak 150 MMSCFD selama 20 tahun," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif usai menyaksikan penandatanganan MoU tersebut.

Arifin juga menyebutkan bahwa Kementerian ESDM mendukung MoU ini seiring dengan kebijakan konversi bahan bakar pembangkit listrik dari BBM ke gas.

"Saat ini Pemerintah sedang melakukan konversi bahan bakar pembangkit dari BBM ke gas. Oleh karena itu, saya sangat mendukung MoU untuk rencana penyaluran gas dari lapangan Abadi ke PLN dan penyaluran gas ke industri pupuk dalam negeri," tutur Arifin.

Menteri Arifin berharap MoU ini dapat mendorong kepastian pengembangan Proyek Abadi Masela dan Engineering Procurement Construction (EPC) dapat dimulai pada 2022.

Menteri Arifin juga menambahkan bahwa menjaga keamanan energi adalah salah satu kunci dalam meningkatkan pembangunan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, Pemerintah Republik Indonesia berencana untuk lebih meningkatkan jaringan energi melalui pengembangan pipa gas dan infrastruktur listrik di seluruh negeri, dari Sabang ke Merauke dan dari Miangas ke Pulau Rote.

"Implementasi pemanfaatan energi untuk pengembangan ekonomi tentu saja akan lebih meningkatkan pendapatan negara dari sektor energi dan menciptakan efek berganda bagi masyarakat dengan membuka peluang kerja baru," terang Arifin.

Nota Kesepahaman ini juga merupakan satu tahap pencapaian dari pengembangan Proyek LNG Abadi Masela. Hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah dan industri hulu migas dalam memenuhi permintaan gas dari dalam negeri.

"Penyerapan gas oleh Pupuk Indonesia dan PLN menunjukkan komitmen Pemerintah dan industri hulu migas untuk memprioritaskan permintaan gas dari dalam negeri sebagai upaya bersama untuk meningkatkan daya saing industri nasional untuk membangun perekonomian Indonesia yang berkelanjutan," ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.

Lapangan Abadi Masela ditargetkan onstream pada Kuartal II 2027 dengan kumulatif produksi selama kontrak sebesar 16,38 TSCF (gross). Adapun penjualan gasnya sebesar 12,95 TSCF dengan kapasitas produksi Kilang LNG 9,5 MTPA dan 150 MMSCFD untuk Gas Pipa, serta produksi kumulatif kondensat sebesar 255,28 MMSTB.

Penandatangan Nota Kesepahaman ini dilakukan oleh Presiden Direktur INPEX Masela, Ltd Kenji Kawano, Direktur Utama PLN Zulkilfi Zaini, dan Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat, serta disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii dan Presiden & CEO INPEX Corporation Takayuki Ueda.(AAN)