226 Sekolah di DKI Jakarta Ujicoba PTM Tahap II Mulai Hari Ini

balai kota 2
balai kota 2
Gempos.ID (Jakarta) - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menyatakan sebanyak 226 sekolah akan mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap II mulai Rabu (9/6/2021). Angka ini terdiri dari 83 sekolah yang mengikuti uji coba PTM tahap sebelumnya dan 143 dari 300 sekolah yang dinyatakan lulus seleksi uji coba untuk tahap II. "Untuk 143 itu rinciannya SD 76 sekolah, MI satu sekolah, SMP 14 sekolah, MTS 3 sekolah, SMA 11 sekolah, MA 1 sekolah, SMK 33 sekolah, LKP 4 sekolah, totalnya 143," kata Kasubag Humas Disdik DKI Jakarta, Taga Radja Gah pada Selasa (8/6/2021). Siapa saja sekolah yang akan melakukan uji coba PTM tahap II tidak disebutkannya. Sekolah ini hanya melakukan PTM maksimal sebesar 50% dari kapasitas kelas. "Kemudian hanya 3-4 jam (pelajaran), pendekatannya blended learning, separuh tatap muka separuh di rumah," ujarnya. Uji coba PTM akan berlangsung selama tiga pekan mulai 9 Juni-26 Juni 2021. Kemudian, ini dievaluasi sebagai bahan pertimbangan untuk kelanjutannya. Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan lima instruksi Presiden Joko Widodo tentang pelaksanaan kembali PTM. Pertama, PTM akan dilakukan pada Juli 2021 secara hati-hati dan terbatas. Kedua, kuota ini hanya maksimal sebesar 25% dari total siswa. Ketiga, durasi PTM dilakukan paling banyak selama dua hari dalam sepekan dan paling lama selama dua jam per hari. Keempat, anak mengikuti PTM di sekolah mesti seizin orang tua. Kelima, semua guru sudah harus selesai divaksinasi sebelum pelaksanaan PTM. "Mohon kepala daerah, vaksin kita kirim ke daerah, prioritaskan guru dan lansia,” tutur Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin Kemdikbud Ristekdikti mengemukakan PTM akan digelar pada Juli 2021. Orangtua memiliki hak pemberian izin apakah anaknya bisa ikut PTM. Survei yang dihimpun dan dilakukan Kemendikbud-Ristek mengungkapkan mayoritas peserta didik dan orang tua ingin PTM. "Hampir 80% sudah ingin tatap muka, karena juga sudah lebih percaya diri dengan protokol kesehatan," ucap enteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim