Jakarta Diprediksi Tenggelam 2050 Dinilai Tidak Mustahil

Bambang Hari Wibisono
Bambang Hari Wibisono
Gemapos.ID (Jakarta) - Pakar tata ruang Universitas Gadjah Mada, Bambang Hari Wibisono menilai prediksi Jakarta tenggelam pada 2050 bukan sesuatu yang mustahil. Hal ini sebagai suatu peringatan membenahi aspek tata ruang. "Isu penurunan permukaan tanah telah menjadi perhatian dari para ahli sejak 10 hingga 15 tahun lalu," katanya pada Senin (8/6/2021). Laporan terbaru Fitch Solutions Country Risk & Industry Research menyebutkan 2050 sebagai tahun di mana Jakarta akan tenggelam sebagai akibat dari sejumlah persoalan yang dihadapi saat ini. Salah satu hal yang penting untuk dilakukan adalah menggunakan instrumen penataan ruang secara ketat seperti kawasan budi daya yang bisa dikembangkan dan mana kawasan yang memiliki fungsi lindung. . "Pembangunan fisik di Jakarta masih hanya mempertimbangkan soal kapasitas atau daya tampung, namun belum secara serius memikirkan tentang daya dukung," ujarnya. Kapasitas lahan untuk menampung penduduk dalam jumlah tertentu guna kualitas hidup yang baik. Setiap orang membutuhkan air bersih dan listrik. Mereka juga akan menghasilkan limbah yang harus diolah. Jumlah penduduk Jakarta telah mencapai 10 juta lebih, sedangkan luas wilayahnya hanya sebesar 661 kilometer persegi. Jumlah penduduk yang terus meningkat berdampak kebutuhan ruang, sarana, dan prasarana untuk mendukung kehidupan masyarakat. "Lahan manapun pasti akan mengalami suatu penurunan," ujarnya. Fenomena-fenomena ini memicu kekhawatiran para ahli terhadap ancaman tergenang Jakarta. Jumlah penduduk di suatu wilayah dibatasi sesuai daya dukung dari wilayah tersebut. Namun, kasus Jakarta mustahil dilakukan karena daya tarik kota ini masih sangat besar sebagai pusat dari beragam aktivitas. Walaupun demikian, ini belum terlambat melakukan intervensi dan langkah nyata untuk mengatasi persoalan ini dan menghentikan ancaman tenggelamnya Jakarta.