Hindari Makan Gorengan Saat Buka Puasa

Tirta Prawita Sari
Tirta Prawita Sari
Gemapos.ID (Jakarta) - Pakar gizi klinik dari Universitas Hassanudin, dokter Tirta Prawita Sari menyarankan konsumsi makanan gorengan dihindari semua orang. Karena, makanan ini tidak mengandung zat yang baik dan waktu yang tepat bagi tubuh. "Kalau seseorang tetap mau memakannya disarankan sedikit saja terutama untuk berbuka puasa," katanya pada akhir pekan lalu. Orang yang berpuasa disarankan memilih makanan yang dimasak dengan metode memasak yang sehat. Contohnya, memasak dengan airfryer, mengukus, memanggang, atau membuat sup. Dokter spesialis gizi dari RS Pondok Indah-Puri Indah, Raissa E Djuanda mengamini makanan gorengan sebaiknya dihindari untuk orang puasa. Jika ini tetap dikonsumsi, maka jumlah asupan minyak harian maksimal lima sendok makan. "Boleh asalkan (asupan) minyak harian enggak lebih dari lima sendok makan dan minyak yang dipakai bukan minyak yang dipakai berulang kali, bisa menimbulkan penyakit seperti kolestrol," tuturnya. Selain itu sebelum mengkonsumsi makanan gorengan sebaiknya konsumsi makanan yang berenergi seperti kurma sebanyak dua hingga tiga buah. "Energi tubuh yang sudah habis diganti, jadi boleh makanan manis-manis, jangan berlebihan misalnya kurma 2-3 butir atau buka dengan sirup buah, makanan seperti kolak pisang," tutur Raisa. Tirta menambahkan zat gizi harian harus dipenuhi orang yang berpuasa pada waktu sahur dan berbuka. Komposisi ini harus diketahui guna memenuhi kebutuhan total energi. Sebanyak 50% kebutuhan energi tubuh rata-rata diperoleh dari karbohidrat. Kemudian, 30% didapatkan dari lemak dan 15% dari protein. Untuk memenuhi karbohidrat diharapkan dari makanan sederhana tidak mengandung gula berlebih seperti sirip. Lemak dapat dipilih yang berjenis baik. Konsumsi makanan  bergizi selama Ramadhan, ucap Raissa, hendaklah yang dapat menahan rasa lapar. Makanan ini berbahan dasar karbohidrat kompleks. "Dibanding nasi putih bisa nasi merah, kentang, roti gandum, ada lauk pauknya misalnya telur, ikan, tetap ada sayuran dan buah," ujarnya.