Menunggu Arti Cinta Produk Indonesia

ACI
ACI
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak rakyat Indonesia mencintai produk dalam negeri dan membenci produk asing belum lama ini. Yang jadi pertanyaan, apa ukuran mencintai dan membenci produk asing? Bagi rakyat kecil itu bukan sesuatu yang mesti dihimbau sejak lama mereka selalu akrab dengan produk lokal, karena barang ini yang bisa dijangkau oleh kantongnya. Jadi, tanpa diminta itu sudah dilakukannya sejak lama. Justru ini harus ditekankan kepada golongan menengah ke atas dan pejabat negara. Mereka kadang hidup mewah, bahkan itu menggunakan uang korupsi. Sebelum menghimbau bangsa ini mencintai produk asing, hendaklah Presiden Jokowi memberikan teladan dengan semua produk yang dimilikinya hasil dari bangsa sendiri. Kadang bangsa ini membutuhkan contoh kongkrit atas sikap tadi. Kemudian, ini bisa diikuti oleh pejabat kementerian dan lembaga terutama kementerian dan lembaga yang berkaitan dengan ekonomi. Seberapa jauh mereka akan menuriti himbauan Presiden Jokowi, Secara kelembagaan berapa sering tempatnya dipakai untuk pameran produk-produk lokal dan sebagian uang disisihkan oleh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan itu membeli produk-produk asal Tanah Air. Untuk rakyat kecil pasti ingin produk-produk lokal, tapi suatu tantangan yang dihadapinya kadang bukan karena mereka ingin kualitas yang lebih baik pada produk asing. Namun, produk lokal kadang lebih mahal ketimbang produk luar negeri. Tidak heran produk dalam negeri lebih terjangkau dibandingkan produk asing akibat bahan baku yang diperoleh dari mancanegara yang membuat tidak kompetitif. Inipun bisa dimaknai produk yang dijajakan mengandung asing. Dengan demikian, pemerintah dapat memberikan subsidi kepada produk lokal supaya bisa terjangkau oleh kalangan bawah. Selain itu diproteksi distrbusi dan peredarannya supaya bisa dijangkau secara mudah oleh masyarakat. Selain itu bahan-bahan lokal sebagai pembuat produk yang dibutuhkan bangsa ini mesti dibantuk keberadaana dengan pengurangan pajak. Bahkan, ini dibantu dengan ketersediaannya di dalam negeri sekaligus dibantu pembuatan bahan-bahan ini supaya bisa terdapat di Tanah Air. Untuk mengajak mencintai produk-produk Indonesia perlu dipikirkan hal-hal yang terkait. Setiap kebijakan mesti disiapkan penunjangnya. Hal yang lebih mendasar sekali apa yang dimaksud dengan produk lokal, apakah ini mesti semua bahan baku dan pembuatannya di sini. Hal ini perlu didefinisikan secara jelas supaya tidak terjadi kesimpangsiuran dan multiinterpertasi. Apalagi, himbauan untuk mencintai produk dalam negeri bukan kali pertama dilakukan, tapi sejak Presiden Soeharto sudah dicanangkan yang dilanjutkan oleh presiden-presiden selanjutnya, Pertanyaan selanjutnya, apa yang baru dari ajakan ini ketimbang presiden-presiden sebelumnya. Kalau ini tidak ada langkah kongkrit hanya akan menguap seperti pada waktu lampau. Presiden Jokowi akan ditunggu implementasi kebijakan mencintai produk-produk Indonesia. Karena, tanpa itu tidak akan berjalan apalagi memiliki manfaat bagi masyarakat terutama kalangan usaha kecil dan menengah (UMKM). Hal lain yang mesti diperjelas Presiden Jokowi tentang kata benci pada produk asing. Seberapa jauh ini diterapkan Tidak semua produk sudah bisa dibuat bangsa Indonesia, sehingga sulit untuk tidak memakai produk asing. Bahkan, tenaga kerja asing (TKA) di sini banyak yang asing. Begitupula bagaimana dengan investasi asing di Indonesia, apakah itu harus dibenci. Angka ini setiap tahun terus meningkat lantaran kemampuan kita masih rendah. Tidak berbeda jauh dengan utang luar dan hibah dari asing yang semakin membengkak jumlahnya. Penjelasan secara rinci harus dijelaskan tentang ini Kalau asing yang dimaknai untuk produk yang sudah ada di Tanah Air, bisa jadi kita harus mengutamakan produk lokal. Begitupula tenaga kerja dalam negeri yang mumpuni sudah ada di sini mengapa harus memakai TKA. Setiap penggunaan kata harus dijelaskan secara jelas, paling tidak pembantu-pembantu presiden mesti membantu penterjamahannya kepada rakyat. Jangan sampai terjadi benturan di tengah masyarakat. Dengan begitu Presiden Jokowi diharapkan memberikan penjelasan lebih lanjut arti kata mencintai produk-produk dalam negero dan membenci produk-produk asing. Paling tidak pembantu-pembantunya menerjemahkannya untuk dijelaskan kepada masyarakat. (mam)