SBY Tidak Berdarah-darah Besarkan Partai Demokrat

PD Trenggalek
PD Trenggalek
Gemapos.ID (Jakarta) - Eks politikus Partai Demokrat (PD) Jhoni Allen Marbun menuding Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak berkeringat meloloskan parpol ini mendaftar sebagai Peserta Pemilu 2004. Apalagi berdarah-darah sebagaimana pernyataannya di berbagai kesempatan. "SBY baru bergabung dengan Partai Demokrat setelah lolos verifikasi KPU untuk mengikuti Pemilu 2004," katanya. SBY menempatkan istrinya, almarhumah Ani Yudhoyono sebagai salah satu Waketum DPP PD. Dia bergabung dalam acara yang digelar PD usai mengundurkan diri sebagai Menko Polhukam di era Presiden Megawati Soekarnoputri. "Hanya menyumbang uang Rp100 juta dalam bentuk empat travel check di hotel di Bogor. Saat itu saya ketua panitianya.," ujarnya. Pendirian PD diteken oleh 99 orang pendiri partai di Jakarta yang disahkan dalam akta notaris. Setelah itu, bermunculan para pendiri dan jajaran pengurus PD di seluruh wilayah Indonesia. Para pengurus di seluruh Indonesia saling berjuang agar PD bisa lolos tahapan verifikasi KPU untuk kepentingan Pemilu 2004. "Di dalamnya perjuangan para kader dari Sabang sampai Merauke bekerja keras tidak mengenal lelah dan waktu meloloskan Partai Demokrat pada verifikasi KPU untuk menjadi peserta Pemilu 2004," tuturnya. Masyarakat sudah menilai PD dicap sebagai partai dinasti sejak Kongres Luar Biasa (KLB) pertama di Bali pada 2013. Kala itu, SBY menjadi Ketum dan anaknya, Edhie Baskoro Yudhoyono sebagai Sekjen PD PD sebagai satu-satu parpol dinasti pertama di Indonesia bahkan di dunia yakni ayah dan anaknya menduduki posisi di pucuk pimpinan partai secara bersama. Sejatinya SBY telah melakukan pengingkaran fakta sejarah lahirnya Partai Demokrat. Jhoni Allen merupakan satu dari enam kader PD yang telah diberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat. Selain itu terdapat nama Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Syofwatillah Mohzaib, Ahmad Yahya, dan Marzuki Ali.