PDI-P Bisa Kesulitan Hadapi Partai Demokrat

pdi pejuangan
pdi pejuangan

Gemapos.ID (Jakarta) - Survei Y-Publica menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan (PDI-P) menurun, sementara elektabilitas Partai Demokrat (PD) dan Partai Solidaritas Islam (PSI) naik. Namun, PDI-P masih memimpin  elektabilitas sebesar 23,4% atau turun dari 30%.

"Elektabilitas PDI-P sebagai partai berkuasa menurun, sedangkan Partai Demokrat sebagai oposisi melesat, dibayangi oleh PSI di papan tengah," kata Rudi Hartono, Direktur Eksekutif Y-Publica. 

PD melejit hingga 7,2% dari 3%, sedangkan PSI mencapai kenaikan angka 2%-4% menjadi 5,1%. Tantangan berat yang dihadapi PDI-P memimpin koalisi pemerintahan Jokowi periode kedua.

"Badai Korupsi yang melanda menteri dan sejumlah tokoh dari PDI-P menjadi ujian serius bagi partai berkuasa tersebut," kata Rudi

Keberhasilan PDI-P memenangkan pemilu dua kali berturut-turut memantapkan posisinya sebagai partai politik (parpol) terbesar. Bahkan, PDIP bisa mencetak rekor menang tiga periode berturut-turut dari Pemilu 2024. 

"Melesatnya elektabilitas partai oposisi diwakili Partai Demokrat, bisa menyulitkan langkah PDIP pada 2024, sehingga tidak akan berjalan mulus," ucapnya. 

Berbagai cara dilakukan PDI-P seperti mengusulkan kenaikan Parlaimentary Tereshold (PT), mengundurkan jadwal Pilkada 2022, dan mempertahankan PT. "Jika Partai Demokrat bisa memimpin oposiss, tidak tertutup kemungkinan strategi PDI-P bisa buyar," tuturnya. 

Survei Y-Publica dilakukan pada 5-15 Februari 2021 terhadap 1.200 orang mewakili 34 provinsi di Indonesia. Survei ini dilakukan melalui sambungan telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018.

Margin of error sekitar 2,89% dan tingkat kepercayaan 95%. Berikut urutan elektabilitas parpol pada Februari 2021:
PDI-P 23,4%
Partai Gerindra 12,1%
Partai Golkar 8,0%
Partai Demokrat 7,2%
PKS 6,3%
PKB 5,7%
PSI 5,1%
Partai Nasdem 3,7%
PPP 2,2%
Partai Ummat 1,2%
PAN 1,0%
Partai Hanura 0,5%
Perindo 0,4%
Partai Gelora 0,2%
Partai Berkarya 0,1%
PBB 0,0%
Partai Garuda 0,0%
PKPI 0,0%