Tiga Wilayah di Jalur Pantura Terendam Banjir

DCIM100MEDIADJI_0039.JPG
DCIM100MEDIADJI_0039.JPG
Gemapos.ID (Subang) - Curah hujan tinggi beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah titik di kawasan jalur pantai utara (Pantura) terendam banjir. Beberapa titik tersebut berada di Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Majalengka. Banjir terparah berada di Kabupaten Subang karena luapan Sungai Cipunagara dapat merendam 15.014 rumah, ribuan hektare sawah, dan kolam ikan. Banjir di Kabupaten Subang terjadi pada Minggu (7/2/2021) di 11 kecamatan. 11 Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Pamanukan, Kecamatan Blanakan, Kecamatan Ciasem, Kecamatan Sukasari, dan Kecamatan Legon Kulon. Berikutnya kecamatan yang terendam banjir adalah Kecamatan Subang, Kecamatan Cibogo, Kecamatan Cipunagara, Kecamatan Pabuaran, Kecamatan Patokbeusi, dan Kecamatan Tambakdahan. Ketinggian air paling parah terjadi di Kecamatan Pamanukan dan Kecamatan Blanakan, yakni mencapai 200-480 sentimeter. Banjir turut merendam Desa Jayamukti yang terletak di Kecamatan Blanakan dengan tinggi permukaan air 480 sentimeter. 300 hektare sawah dan 200 hektare kolam ikan juga turut terendam banjir. Tidak ada korban jiwa dalam banjir di Kabupaten Subang, namun sebanyak sekitar 35.827 warga harus diungsikan. Sementara itu, 23 kecamatan di Indramayu juga terendam banjir dengan ketinggian permukaan air mencapai 50-250 sentimeter pada Senin (8/2/2021). 23 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Haurgeulis, Kecamatan Kroya, Kecamatan Cikedung, Kecamatan Terisi, Kecamatan Bangodua, Kecamatan Lela, Kecamatan Loh Bener, Kecamatan Kertasmaya, Kecamatan Sukagumiwang, dan Kecamatan Sindang. Lalu, Kecamatan Indramayu, Kecamatan Bongas, Kecamatan Losarang, Kecamatan Kandanghaur, Kecamatan Widasari, Kecamatan Gebuswetan, Kecamatan Anjatam Kecamatan Sukra, Kecamatan Pasekan, Kecamatan Cantigi, Kecamatan Jatibarang, Kecamatan Krangkeng, dan Kecamatan Tukdana. Banjir disebabkan oleh meluapnya Sungai Cilalanang, Sungai Cipanas, Sungai Cipelang, dan Sungai Cimanuk. Sebanyak 5.450 warga harus diungsikan, dengan rincian 2.100 orang di Masjid Annur Kertanegara, 1.000 orang di SDN Gandamulya Haurgeulis, 657 orang di SMK Muhammadiyah Haurgeulis, 600 orang di Masjid Al Istiqomah, 500 orang di Lebak Sukajati, 300 orang di Sumbermulya, 118 orang di SMP PUI, 127 orang di SDN 1 Haurgeulis, 33 orang di Masjid Al Furqon Haurgeulis, dan 15 orang di SMK Al Irsyad Cipancuh. Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Budi Budiman Wahyu mengatakan warga saat ini berinisiatif untuk menambak limpahan air sungai agar tidak menyebar ke pemukiman warga. Sedangkan, tiga kecamatan di Kabupaten Majalengka juga terpantau masih dilanda banjir pada Senin (8/2/2021) pukul 23.55 WIB. Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Kertajati, Kecamatan Ligung, dan Kecamatan Jati Tujuh. Total terdampak banjir ada 1.150 rumah, tiga rumah ibadah, satu sekolah, 80 hektare sawah, 60 hektare kebun, dan 70 hektare pemukiman. Sementara itu, sampai saat ini tercatat terdapat 2.023 jiwa yang terdampak banjir. “Banjir disebabkan hujan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Ciduet, Situ Cijingga, Sungai Cimanuk serta adanya tanggul Cimanuk yang jebol,” jelas Budiman. Ia juga mengatakan, bahkan ketinggian di Desa Palangkanpari, Kecamatan Jatitujuh mencapai 30-150 sentimeter. Saat ini, sebagian warga masih mengungsi di SDN 1 Pangkalanpari dan SDN 2 Pangkalanpari. Sedangkan, sebagiannya lagi sedang membersihkan lumpur di pemukiman akibat banjir karena air mulai surut.