Epidemiologi Nilai Pandemi Covid-19 Semakin Memburuk

Riris Andono Ahmad
Riris Andono Ahmad
Gemapos.ID (Jakarta) - Sebanyak 1.078.314 kasus positif Covid-19 terjadi di Indonesia. Jadi, masyarakat diminta terus waspada akan penyebaran virus tersebut. “Dengan semakin bertambahnya waktu, sense of crisis (kewaspadaan) akan semakin merendah, itu tidak selalu diingatkan, tentu juga akan hilang," kata Epidemiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada, Riris Andono Ahmad pada Senin (1/2/2021). Penerapan protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, tidaklah cukup untuk mengurangi penyebaran virus. Masyarakat harus tetap mengurangi mobilitasnya. “Karena yang membuat virus menular kan mobilitas manusia. Semakin tinggi mobilitas, virus akan semakin bisa menular,” lanjutnya. Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK) Ardiansyah Bahar sepakat masyarakat diminta terus waspada patuh pada semua kebijakan pemerintah dalam mengurangi mobilitas. Jika kebijakan PPKM, program vaksinasi, dan penerapan protokol kesehatan berjalan secara baik, maka akan terjadi penurunan kasus, bahkan penghentian. “Kondisi pandemi yang belum berakhir, bahkan bisa dikatakan memburuk dengan semakin bertambahnya beban fasilitas pelayanakan kesehatan dalam menangani pasien Covid-19,” tandasnya. Pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tri Yunus Miko Wahyono juga menyarankan penerapan kebijakan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sedang atau berat untuk mengurangi mobilitas masyarakat. "Titik pemeriksaan di berbagai daerah agar masyarakat yang keluar maupun masuk diperiksa terlebih dahulu. Ia juga meminta agar denda bagi pelanggar protokol kesehatan diperberat seperti di Inggris," tukasnya. (m4)