Penerbitan Izin Impor Gula Mentah Diminta Mudah

gula rafinasi
gula rafinasi
Gemapos.ID (Jakarta) - Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia menyarankan pemerintah agar mempermudah birokrasi penerbitan izin impor gula mentah (raw sugar), sehingga prosesnya tidak memakan waktu lama. Hal ini terkait rencana pemerintah untuk memberikan izin impor garam dan gula kebutuhan industri kepada industri pengguna secara langsung. "Jika hal itu dilakukan maka akan berpotensi terjadi penambahan waktu proses penerbitan izin importasi, karena diperlukan audit dan pengawasan yang ekstra ketat kepada masing-masing mereka sebelum izin diberikan," kata Indra Suryaningrat, Sekjen Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) di Jakarta pada Minggu (22/11/2020). Proses importasi gula mentah sangat tergantung dengan regulasi pemerintah. Hal ini selalu diperjuangkan agar keberlangsungan suplai gula kristal rafinasi (GKR) dari kami ke pabrik industri makanan dan minuman lancar Jika hal ini dihadapi oleh industri makanan dan minuman yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan, maka dimungkinkan akan terjadinya kesulitan. Belum lagi proses importasi dari negara produsen juga tidak mudah, mulai dari proses pembelian, kesiapan infrastruktur dan banyak hal yang sering terjadi di luar prediksi. "Namun, prinsip kami akan selalu mendukung program pemerintah dalam menciptakan perekonomian Indonesia menjadi lebih baik," ujarnya. Menyinggung apakah saat ini rekomendasi impor gula mentah 2021 sudah diterbitkan oleh pemerintah, ujar Indra, rekomendasi impor belum diterbitkan menunggu dari Kemenperin. Saat ini gula mentah dari Thailand sudah habis dan gula mentah Australia hampir selesai panen tebu pada pertengahan/akhir November, sedangkan sisanya sudah menipis. Jadi, perolehan gula mentah saat ini hanya dimungkinkan dari Brazil. "Proses importasi gula mentah dari Brazil memerlukan waktu kurang lebih 45–60 hari," ujarnya. Laporan AGRI meyebutkan stok gula mentah dan produk GKR hanya mampu mencukupi sampai khir Desember 2020. Kebutuhan gula mentah dihitung berdasarkan kebutuhan GKR dari industri makanan dan minuman. Prediksi kebutuhan GKR tahun depan ada peningkatan sekitar lima persen. Jika tahun ini kebutuhan gula mentah sebanyak 3,2 juta ton maka pada tahun depan menjadi 3,36 juta ton. (din)