Artis Tasya Karmila Dukung ‘Merdeka Belajar’

tasya karmila
tasya karmila
Artis Tasya Karmila menyambuk baik penggantian Ujian Nasional (UN) menjadi assessment kompetensi dan harus diapresiasi berbagai pihak sebagai ide segar dalam dunia pendidikan. Sebelumnya, dia sempat stres ketika akan menghadapi UN mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). "Kalau aku masih anak SMA dan mendengar UN dihapus pasti akan senang, merdeka," katanya dalam talkshow bertema ‘Siap Berjuang Hadapi SBMPTN bersama Quipper’ di Jakarta pada Selasa (28/1/2020). Dengan penghapusan UN diharapkan tidak sebagai acuan tunggal untuk kelulusan seorang siswa. UN juga tidak bisa dijadikan dasar utama sekolah selama tiga tahun. "Pasti akan lebih baik bila sekolah yang mengevaluasi karena lebih tahu siswanya seperti apa," ujarnya. Walaupun demikian, Tasya meminta penghapusan UN tidak membuat seorang siswa bersikap bersantai. Sebab, assessment kompetensi akan dilakukan sekolah bagi setuap siswa. “Ujian ini diperlukan untuk mengevaluasi kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran,” jelasnya. Tasya merupakan lulusan Ekonomi Universitas Indonesia (UI) yang sedang menjadi ‘Super Teacher’ untuk mata pelajaran Geografi dan Bahasa Inggris di platform edukasi Quipper. Menyoal penerbitan kebijakan lintas prodi, papar Tasya, membuat mahasiswa berwawasan luas. Karena, hal ini memungkinkan siswa belajar di program studi (prodi) atau jurusan lain dan masuk dalam satuan kredit semester (SKS). "Dapat mengambil SKS di prodi yang berbeda (lintas jurusan) di PT yang sama sebanyak 1 semester (setara dengan 20 SKS)," ujarnya. Tasya mengaku kesempatan itu telah diberikan UI sewaktu dia masih berkuliah di sana. Namun, ini memerlukan proses administrasi yang panjang untuk bisa transfer kredit. Kebijakan serupa telah diterapkan di Universitas Kolombia, New York, Amerika Serikat (AS) juga tempat dia mengenyam pendidikan Strata Dua (S2). Di sana mahasiswa diberikan kesempatan mengambil beberapa pilihan mata kuliah yang disediakan oleh fakultas lain atau jurusan lain. "Interdisipliner membuat satu kasus dapat dilihat dari berbagai perspektif dan itu yang menambah keilmuan kita," jelasnya. (mam)