Kematian Pendeta Yeremia Bagian Peristiwa Lain

Choirul Anam
Choirul Anam
Gemapos.ID (Jakarta) - Komnas HAM menemukan peristiwa kematian Pendeta Yeremia Zanambani di Kabupaten Intan Jaya, Papua sebagian bagian dari rentetan peristiwa lain yang terjadi sebelumnya. Hal in dilihat dari banyak kejadian terjadi di Intan Jaya pada jangka waktu pendek. "Dari tinjauan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi-saksi dan bukti berupa lubang peluru berbagai ukuran yang ada di lokasi penembakan," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di Jakarta pada Sabtu (17/q0/2020). Komnas HAM akan mengelola seluruh data untuk menyusun kesimpulan temuan yang akan diuji dengan keterangan ahli. Ketua Perwakilan Komnas HAM Papua dan Papua Barat Frits Bernard Ramandey menambahkan pola dan karakter rentetan kasus terkait kematian Pendeta Yeremia sama. Hal itu berujung pada kekerasan dan ada korban meninggal dunia di warga sipil dan aparat TNI-Polri. "Dua orang anggota TNI, satu warga sipil, dan Pendeta Yeremia Zanambani meninggal dunia setelah ditembak oleh anggota KKSB di Hitadipa, Papua. TNI menyebut tindakan KKSB itu untuk mencari perhatian menjelang sidang utama PBB. Komnas HAM meminta keluarga almarhum Pendeta (Pdt) Yeremia Zanambani untuk mendampingi proses autopsi yang akan digelar dalam waktu dekat. Komnas HAM RI dan Papua telah membentuk tim pemantauan dan penyelidikan kematian Pdt Yeremia Zanambani di Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya pada 13 dan 14 Oktober 2020. Mereka meminta keterangan dari para saksi kunci dan pihak terkait. (mam)