Anggaran PC-PEN Baru Terealisasi Sebesar 45,8%

Budi Gunadi sadikin-gemapos
Budi Gunadi sadikin-gemapos
Gemapos.ID (Jakarta) -Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional menyatakan pagu anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional” (PC-PEN) sebesar Rp695,2 triliun telah dikucurkan sejak Juni 2020.  Dari angka ittu baru dicairkan sebesar 45,8% atau Rp318,5 triliun hingga akhir September 2020. "Dari PC-PEN sebesar Rp695,2 triliun dibagi atas enam kelompok anggaran belanja yakni program kesehatan sebesar Rp87,55 triliun, tapi baru bisa drealisasikan sebesar 25% atau Rp21,9 triliun," kata Kepala Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi di Jakarta belum lama ini. Kemudian, perlindungan sosial sebesar Rp203,9 triliun, namun baru dikucurkan sebesar 77,01% atau Rp157,03 triliun. Selanjutnya, program sektoral Kementerian/Lembaga dan Pemda sebesae Rp106,11 triliun, tapi diberikan sebesar 25,08% atau Rp26,61 triliun Berikutnya, insentif usaha sebesar Rp120,61 triliun, tapi baru dikucurkan sebesdar 23,27% atau Rp28,07 triliun. Dukungan bagi UMKM sebesar Rp122,56 triliun, namun baru disalurkan 68,72% atau Rp84,85 triliun dan program pembiayaan korporasi sebesar Rp53,6 triliun yang belum terealisasi sama sekali. "Pemerintah akan mempercepat belanja dalam PEN dari enam kelompok program tersebut mulai enam Oktober 2020, salah satunya anggaran kesehatan," ujar Sekretaris Eksekutif I Komite PC-PEN Raden Pardede. Langkah ini akan dilakukan dengan mengubah pola penyaluran untuk pembayaran insentif tenaga kesehatan dari tiga bulan sekali menjadi sekali dalam sebulan. Jadi, penyaluran akan lebih lancar dan dirasakan masyarakat. Hal lainnya adalah kelompok belanja anggaran yang lambat penyerapannya akan dipindahkan kepada kelompok belanja yang cepat penyerapannya seperti program perlindungan sosial dan UMKM. Tambahan belanja akan dilakukan bagi program perlindungan sosial yakni subsidi gaji, subsidi gaji guru honorer, subsidi kuota internet, perpanjangan diskon listrik dan tambahan dana bergulir. Jadi, anggaran ini akan naik menjadi Rp242,01 triliun dari Rp203,9 triliun. UMKM akan menerima tambahan belanja untuk bantuan produktif usaha mikro. Anggaran UMKM jga ditambah dari Rp123,46 triliun menjadi 128,05 triliun. Penambahan anggaran-anggaran tadi diambil dari kesehatan sebesar Rp3,53 triliun lantaranpembayaran vaksin Covid-19 belum dilakukan pada 2020. Kemudian, anggaran untuk sektoral kementerian/lembaga dan pemda sebesar Rp34,57 triliun dari kelompok pembiayaan korporasi sebesar Rp4,55 triliun. (mam)