Semua Negara Waspadai Virus Korona dari China

korona
korona
MRC Centre for Global Infectious Disease Analysis menyebutkan sebanyak 1.700 kasus terjadi akibat koronavirus di dunia. Dari hal itu sebanyak 60 kasus terjadi di China dan dua kasus masing-masing di Thailand dan Jepang. Dengan begitu pihak karantina di Singapura, Hong Kong, dan Amerika Serikat (AS) melakukan penyaringan terhadap semua penumpang penerbangan yang berasal dari China. Pihak berwenang di China mengungkapkan penularan virus korona tidak terjadi antarmanusia, tapi dari hewan ke manusia. Hewan ini berasal dari sebuah pasar di China bernama Wuhan. Salahsatu warga China bernama Xiong berusia 69 tahun mengalami serangan virus korona. Sebelumnya, ini telah diderita oleh warga yang berumur 61 tahun hingga meninggal dunia akibat gagal pernafasan yang disebabkan oleh pneumonia akut.\ Gejala-gejala yang diperlihatkan dari serangan virus korono seperti demam dan batuk hingga gagal ginjal Di Wuhan terjadi 41 kasus yang belum terdeteksi virus korona yang terbagi atas lima kasus serius dan 12 kasus telah dipulangkan setelah mendapatkan penanganan. Sisanya, kasus ini masih mencapai keadaan stabil dan sedang dalam perawatan. "Total  sebanyak 763 pasien terdiri dari 644 orang telah dipulangkan dari rumah sakit dan 119 masih dalam observasi medis, namun tidak ada kasus infeksi yang ditemukan," jelas Kementerian Kesehatan China. Walaupun demikian Komisi Kesehatan Nasional melakukan pengawasan secara ketat. Apalagi, sumber, transmisi, dan metode mutasi virus belum diketahui secara pasti, Sampai sekarang Indonesia diketahui belum mengalami penularan virus korona, namun ini kondisi ini harus diwaspadai. Langkah ini dilakukan dengan melakukan isolasi apabila seseorang dicurigai mengalami tanda-tandanya. “Kalau tidak diisolasi akan menular, jadi lebih baik mencegahnya,” kata dr Erlina Burhan, Msc, SpP(K) dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). (mam)         .