Gemapos.ID (Kongo) - Prajurit perempuan turut berperan dalam misi menjaga perdamaian Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Mereka tersebar di 13 wilayah yang merupakan bagian dari delapan negara seperti Lebanon, Sudan Selatan, dan Republik Demokratik Kongo.
Para prajurit perempuan bertugas tidak berbeda dengan prajurit laki-laki atau prajurit PBB lainnya. Namun, mereka memiliki pekerjaan tersendiri.
"Wanita dinilai lebih humble jadi pendekatan komunikasi sosial ke masyarakat lebih kena," kata Anggota misi penjaga perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo Lettu Laut Lilia Budiyanti.
Pengalaman serupa dialami oleh Bripka Pol Tika Nur Pratiwi yang merupakan perempuan bertugas misi perdamaian di Sudan.
Mereka bertugas di lapangan, meskipun mereka tahu tempat tersebut rawan konflik perang.
"Kalau bicara takut pasti takut, rasa takut itulah yang memotivasi kita menjadi bisa," katanya.
Hingga akhir Februari 2020 sebanyak 35% dari 45.000 misi dan operasi perdamaian dunia dipimpin oleh prajurit perempuan. (aan)
