Rupiah Diprediksi Rawan Terkoreksi

IMG_20200803_153923
IMG_20200803_153923
Gemapos.ID (Jakarta) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu diprediksi rawan terkoreksi seiring pasar yang masih skeptis terhadap hubungan AS-China. "Sentimen positif dari kenaikan indeks saham AS semalam sepertinya mendapatkan perlawanan pagi ini." Kata Ariston Tjendra, Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Rabu (25/8/2020) Pada pukul 9.38 WIB, rupiah masih menguat 19 poin atau 0,13 persen menjadi Rp14.630 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.649 per dolar AS. Menurut Ariston, pasar masih skeptis dengan kelanjutan kesepakatan dagang AS-China fase satu karena hubungan politik yang masih memanas di antara keduanya. Disisi lain dolar AS juga mendapatkan tekanan karena data survei tingkat keyakinan konsumen AS untuk bukan Agustus yang dirilis semalam jauh di bawah data bulan sebelumnya. Turunnya keyakinan konsumen berhubungan dengan hilangnya subsidi 600 dolar AS per minggu kepada masyarakat di AS. Ariston memperkirakan rupiah berpotensi melemah di kisaran Rp14.575 per dolar AS hingga Rp14.750 per dolar AS. Pada Selasa (25/8) lalu, rupiah ditutup menguat 22 poin atau 0,15 persen menjadi Rp14.649 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.671 per dolar AS. (ant/aan)