Perusahaan di Jabar Kesulitan Gelar Tes Covid-19

Rahmat Taufik Garsadi
Rahmat Taufik Garsadi
Gemapos.ID (Jakarta) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan sejumlah perusahaan atau industri di daerah mengaku kesulitan melakukan tes Corona Virus Disease 10% pekerjanya. Karena, mereka sulit mendapatkan peralatannya. "Laporan dari Apindo, berat sekali. Pertama, kondisi keuangan perusahaan cukup berat karena dampak COVID-19 ini," kata Kepala Disnakertrans Provinsi Jabar, Rahmat Taufik Garsadi, di Gedung Sate Bandung, Jabar pada Kamis (10/7/2020). Para pengusaha juga menyampaikan keberatan terkait surat edaran Gubernur Jabar tentang tes usap Covid-19 kepada 10% karyawannya karena harga alat tes yang cukup mahal. Kedua, anggaran dapat barangnya susah," katanya Kalangan pengusaha tetap berusaha melakukan tes usap Covid-19 supaya proses produksi di industri tetap berjalan di tengah pandemi. Mereka telah meminta bantuan pemerintah untuk bisa menyiapkan alat PCR untuk tes usap tersebut dan harganya. Pasalnya, ribuan pekerja di setiap industri merasa masih memberatkan. Disnakertrans Jabar sudah mengeluarkan Protokol Pencegahan Covid-19 dalam Pelayanan Ketenagakerjaan di Provinsi Jabar. Pimpinan perusahaan dan pimpinan unit kerja serikat pekerja juga diminta ikut mengantisipasi penyebaran Covid-19 di perusahaannya. Pimpinan perusahaan diwajibkan menyediakan sarana cuci tangan, menjaga kebersihan ruangan dan lingkungan perusahaan secara rutin, menginstruksikan kepada pekerja untuk cuci tangan, membatasi kontak fisik antara pekerja, menunda kegiatan yang melibatkan banyak orang serta mengecek suhu tubuh pekerja sebelum masuk ke dalam pabrik. Disnakertrans Jabar akan melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan norma ketenagakerjaan dan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3. "Pimpinan perusahaan bersama serikat buruh melakukan perundingan untuk bersepakat melaksanakan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai Covid-19," ujarnya. (moc)