Program Motor Listrik Subsidi Rp7 Juta Tidak Laku, Kok Bisa?

Program subsidi motor listrik (ist)
Program subsidi motor listrik (ist)

Gemapos.ID (Jakarta) Program subsidi motor listrik Rp7 juta sepi peminat. Pemerintah mengakui program ini tidak berjalan sesuai harapan dan perlu dievaluasi.

Hal ini berkaca pada data yang dirilis Surveyor Indonesia, selaku badan yang melakukan verifikasi terhadap calon pembeli motor listrik subsidi pada pekan lalu. Menurut data terbaru, ada 114 konsumen belanja motor listrik dalam program tersebut, dua diantaranya berhasil diproses hingga memperoleh STNK.

Direktur Komersial Surveyor Indonesia Saifuddin Wijaya mengakui jika angka realisasi program itu memang masih sangat jauh jika dibanding kuota subsidi yang ditetapkan sebesar 200 unit hingga 31 Desember 2023.

Kata dia kondisi ini terjadi akibat program itu baru efektif 10 Mei meski diberlakukan sejak 20 Maret 2020.

Saifuddin menambahkan pihaknya juga perlu menyaring pembeli agar subsidi dari pemerintah tepat sasaran. Bantuan pembelian motor listrik ini sifatnya terbatas dan hanya bisa dimanfaatkan kalangan tertentu.

Pemerintah menetapkan kriteria pembeli motor listrik Rp7 juta per unit diutamakan kepada masyarakat berbasis UMKM, khususnya penerima KUR dan penerima BPUM (Banpres Produktif Usaha Mikro), serta pelanggan listrik 450-900 VA.

"Karena menyesuaikan juga kriteria penerima subsidi," kata Saifuddin pekan kemarin.

Di satu sisi pemerintah juga mengakui implementasi kebijakan tersebut berjalan lambat sehingga diperlukan evaluasi lebih lanjut.

Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko bilang evaluasi yang dilakukan ini sebagai upaya mengoptimalkan peran bantuan pemerintah sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.

Moeldoko menganggap bantuan untuk pembelian kendaraan listrik baru tidak disambut baik oleh masyarakat.

"Ini evaluasi. Orang beli kan ada aplikasinya, dari sini bisa dilihat populasi untuk itu kami respons. Kenapa kok yang beli baru dikit. Ini masyarakat kami sudah berikan subsidi tapi kok tidak direspons dengan baik," kata Moeldoko.

Ia menyadari program ini berjalan lambat karena subsidi tidak ditujukan untuk semua kalangan. Kemudian Moeldoko menerangkan soal potensi restitusi yang ujungnya akan memberatkan produsen maupun dealer saat menerapkan kebijakan tersebut.
Tiga masalah subsidi motor listrik baru sepi peminat
Pertama, menurut Moeldoko masyarakat belum banyak yang tahu soal subsidi motor listrik karena peraturannya baru dibentuk.

Kedua, aplikasi Sisapira untuk proses pembelian motor listrik subsidi disebut juga belum tersosialisasi dengan baik. Pada akhirnya, masyarakat belum paham cara mendapat subsidi Rp7 juta.

Ketiga, program subsidi motor listrik Rp7 juta belum menjadi konsumsi publik karena program ini belum menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.

Daftar motor listrik bersubsidi:

1. Selis: Agats dan Emax

2. Smoot: Tempur dan Zuzu

3. Polytron: Fox-R

4. Rakata: S9 dan X5

5. Alva: One

6. Greentech: Scood, AERO, dan VP

7. United: T1800, TX3000, dan TX1800

8. Volta: 401

9. Viar: Q1

10. Gesits: G1 dan Raya.

(da)