Wapres Ma'ruf Minta Kaum Terdidik Tak Jadi Pemburu Rente

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan pernyataan kepada wartawan didampingi Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia Achyar Alrasyid (kiri) dan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (kanan) setelah menghadiri pembukaan acara "Alumni Connect PPI Dunia" di Jakarta pada Jumat (26/5/2023). (ant)
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan pernyataan kepada wartawan didampingi Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia Achyar Alrasyid (kiri) dan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (kanan) setelah menghadiri pembukaan acara "Alumni Connect PPI Dunia" di Jakarta pada Jumat (26/5/2023). (ant)

Gemapos.ID (Jakarta) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar kaum terdidik khususnya generasi muda yang mengenyam pendidikan tinggi tidak menjadi makelar pembangunan.

"Generasi muda dan kaum terdidik menjadi generasi baru yang mendorong semangat produktivitas dan nilai tambah ekonomi, bukannya menjadi makelar pembangunan atau pelaku pemburu rente," kata Wapres Ma'ruf Amin di Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Wapres Ma'ruf menyampaikan hal tersebut dalam pembukaan acara "Alumni Connect Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia" yang juga dihadiri oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo serta para alumni pelajar luar negeri.

Menurut Wapres, institusi pendidikan telah diyakini menjadi jalan bagi sebuah negara untuk bisa tumbuh melesat.

"Pendidikan meningkatkan literasi. Literasi meningkatkan kecakapan. Individu yang cakap memiliki kesempatan yang lebih untuk mendapatkan pekerjaan sehingga tingkat pengangguran menurun. Dengan kata lain, pendidikan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan mobilitas sosial," ungkap Wapres.

Apalagi dalam mewujudkan visi besar menjadi negara maju di tengah gempuran tantangan dan krisis seperti yang terjadi sekarang, bangsa Indonesia semakin membutuhkan ahli-ahli di berbagai bidang.

"Oleh sebab itu, salah satu prioritas negara saat ini adalah memastikan terwujudnya sumber daya manusia Indonesia unggul. Pemerintah ingin menciptakan 'generasi produksi' untuk menopang visi 'bangsa produsen'," tambah Wapres.

Wapres pun meminta seluruh pemangku kepentingan agar dapat bekerja sama agar semakin banyak masyarakat Indonesia yang bisa menempuh pendidikan tinggi dan menjadi generasi produksi.

"Salah satu pekerjaan rumah yang mesti kita selesaikan adalah mengurangi kesenjangan kualitas sumber daya manusia. Oleh sebab itu, kita perlu bahu-membahu untuk mewujudkan pembangunan yang merata di seluruh negeri, utamanya di perdesaan," kata Wapres.

Terlebih karena kemajuan pembangunan saat ini tidak terlepas dari transformasi digital yang telah mendisrupsi hampir seluruh bidang kehidupan.

"Kemajuan teknologi dan transformasi digital memang menjadikan masa depan semakin sulit diprediksi. Meskipun demikian, negara-negara di dunia berpacu untuk meningkatkan penguasaan teknologi, dan terus memunculkan talenta-talenta di bidang teknologi dan digital," ungkap Wapres.

Dalam acara "Alumni Connect PPI Dunia" itu terdapat 54 organisasi ikatan alumni pelajar luar negeri dari 62 PPI negara yang akan hadir pada 25 - 27 Mei 2023. (pu)