LSN: Elektabilitas Ganjar Tertinggi Sebagai Cawapres Dampingi Prabowo

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN) Gema Nusantara Bakry saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Kamis (4/5/3023). (ant)
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN) Gema Nusantara Bakry saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Kamis (4/5/3023). (ant)

Gemapos.ID (Jakarta) - Hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo unggul dengan perolehan elektabilitas sebesar 16,3 persen sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) yang cocok mendampingi Prabowo Subianto dalam simulasi Pemilihan Presiden 2024.

"Sebanyak 16,3 persen responden menilai Ganjar lebih tepat menjadi cawapres mendampingi Prabowo, sementara sebanyak 15,8 persen menilai Erick Thohir lebih layak menjadi cawapres pendamping Prabowo," ujar Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry di Jakarta, Kamis.

Para responden diajukan pertanyaan 'Menurut pendapat Anda, dari sejumlah tokoh nasional yang ada saat ini siapakah yang paling cocok menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto?'. Hasil pilihan publik: Ganjar Pranowo 16,3 persen, Erick Thohir 15,8 persen, Ridwan Kamil 12,6 persen, Mahfud MD 10,2 persen.

Berikutnya, Gibran Rakabuming Raka 9,8 persen, Muhaimin Iskandar 9,4 persen, Khofifah Indar 8,5 persen, Airlangga Hartarto 7,4 persen, Puan Maharani 4,5 persen, Sandiaga Uno 4,1 persen dan tidak tahu 1,4 persen.

"Hasil survei LSN itu menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo dan Erick Thohir dinilai publik sebagai sosok yang paling tepat menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto," katanya.

Menurutnya, fenomena yang mengejutkan adalah munculnya nama Mahfud MD dan Gibran Rakabuming Raka. Sedangkan, Muhaimin Iskandar menunjukkan peningkatan elektabilitas cukup signifikan sebagai cawapres Prabowo di mana biasanya hanya sekitar 1 persen kini melonjak menjadi 9,4 persen.

Di sisi lain, responden juga diajukan pertanyaan terkait elektabilitas partai politik apabila Pemilu dilakukan saat ini. Hasilnya, apabila Pemilu dilaksanakan saat ini hanya 17,6 persen responden yang mengaku akan memilih PDI Perjuangan (PDIP).

Di posisi kedua, Partai Gerindra dengan elektabilitas 15,8 persen yang semakin mengancam dominasi PDIP, kemudian disusul Partai Golkar 10,2 persen, Partai Demokrat 9,8 persen, Partai Nasdem 8,2 persen, PKB 7,9 persen, PKS 7,4 persen, Partai Perindo 5,1 persen, PAN 2,8 persen, PPP 1,9 persen, partai-partai lainnya 3,4 persen dan tidak tahu atau belum punya pilihan 9,9 persen.

Dengan demikian tingkat dukungan terhadap PDI Perjuangan merosot hampir 5 persen dari survei LSN sebelumnya pada Januari 2023.

"Jika sentimen negatif terhadap Ganjar dan PDI Perjuangan terus berlanjut bukan tak mungkin Partai Gerindra dapat menyalip elektabilitas PDI Perjuangan di bulan-bulan mendatang," ucapnya.

Survei tersebut dilakukan pada periode 25 April hingga 2 Mei 2023 pada 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi survei tersebut merupakan WNI yang telah berusia 17 tahun dan memiliki KTP.

Dalam survei ini terdapat 1.230 responden, diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak sistematis, margin of error +/- 2,8 persen dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara via telepon.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara. (pu)