Basarnas Catat Sebanyak 29 Orang Tenggelam di Wisata Air Sukabumi Selama Libur Lebaran

Anggota Basarnas bersama personel SAR lainnya saat mengevakuasi jasad wisatawan asal Cisandehilir, Desa Mekarjaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, Jabar yang tenggelam di Pantai Batubintang, Kecamatan Palabuhanratu
Anggota Basarnas bersama personel SAR lainnya saat mengevakuasi jasad wisatawan asal Cisandehilir, Desa Mekarjaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, Jabar yang tenggelam di Pantai Batubintang, Kecamatan Palabuhanratu

Gemapos.ID (Jakarta) - Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos SAR Sukabumi mencatat sepanjang libur Idul Fitri 1444 H sebanyak 29 wisatawan tenggelam saat berwisata di objek wisata air di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

"Dari 29 orang wisatawan yang mengalami kecelakaan tenggelam, sembilan diantaranya meninggal dunia," kata Koordinator Basarnas Pos SAR Sukabumi Suryo Adianto di Sukabumi pada Senin.

Menurut Suryo, kasus kecelakaan tersebut berasal dari 10 laporan yang masuk kepada pihaknya dari H-1 hingga H+8 Idul Fitri 1444 H. Adapun sembilan korban yang meninggal dunia tersebut tujuh berjenis kelamin laki-laki dan dua lainnya perempuan.

Untuk kasus kecelakaan laut yang menyebabkan korban meninggal ada sebanyak lima orang dengan rincian dua korban meninggal di Pantai Batubintang, Kecamatan Palabuhanratu, satu korban di Pantai Ombakputih Kadaka, Kecamatan Cikakak dan di Pantai Karangpanganten sebanyak Ciracap dua orang.

Sementara untuk wisatawan yang meninggal akibat tenggelam di sungai sebanyak empat orang, yakni masing-masing satu korban di Curug Sentral, Kecamatan Kabandungan dan Wisata Air Cekdam, Kecamatan Ciemas serta dua korban lainnya meninggal akibat tenggelam di Sungai Cibuni, Kecamatan Cidadap.

Kasus kecelakaan laut pada libur Lebaran pada tahun ini memang mengalami lonjakan dibandingkan dengan tahun lalu. Karena pada Lebaran 2022 situasi masih pandemi COVID-19 sehingga jumlah wisatawan yang datang tidak membludak seperti pada 2023 ini.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan laut dan sungai seperti tidak mengindahkan imbauan dan peringatan dari petugas keamanan, kemudian berenang di lokasi rawan serta nekat berenang padahal tidak berenang.

"Selama operasi SAR, kami berkoordinasi dengan jajaran TNI dan Polri, BPBD serta dibantu para relawan dari berbagai lembaga dan masyarakat," katanya.

Suryo mengatakan untuk personel Basarnas yang bertugas di Pos Sukabumi tetap melakukan siaga khusus sampai Rabu, (3/5) sesuai arahan dari pusat untuk memantau aktivitas masyarakat, wisatawan maupun pemudik antisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan.(ap)