2 Kelompok Mafia Bekingi Perdagangan Orang dan Ijon Rente Disebut BP2MI

"Mereka bergerak terstruktur dan dibekingi oleh aparat yang memiliki atributif kekuasaan. Oleh karenanya, pemerintah tidak dapat bergerak sendiri, butuh sinergi kelembagaan dan Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan terbesar kedua memiliki peran strategis sebagai mitra pemerintah melawan para sindikat," Kepala BP2MI, Benny Ramdhani.
"Mereka bergerak terstruktur dan dibekingi oleh aparat yang memiliki atributif kekuasaan. Oleh karenanya, pemerintah tidak dapat bergerak sendiri, butuh sinergi kelembagaan dan Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan terbesar kedua memiliki peran strategis sebagai mitra pemerintah melawan para sindikat," Kepala BP2MI, Benny Ramdhani.

Gemapos.ID (Jakarta) - Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat (MPM PP) Muhammadiyah mengamini banyak pekerja migran menjadi korban perdagangan orang, korban penganiayaan dan kekerasan.

Kondisi ini membuat pekerja migran menjadi salah satu sasaran utama program pemberdayaan yang akan dilakukan oleh MPM ke depan.

“Di lain pihak, dibutuhkan pendampingan untuk menggali potensi remitansi menjadi aset produktif dan wirausaha mandiri melalui pemahaman literasi keuangan,” kata Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin.

Hal ini disampaikannya dalam diskusi publik bertema ‘Membela Keadilan Pekerja Migran Indonesia’ pada Rabu (13/4/2023) di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah Menteng Jakarta Pusat.

“Diskusi publik ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai isu buruh migran dan bagaimana kita dapat membela hak-hak mereka. Kami berharap diskusi ini akan menghasilkan gagasan dan solusi-solusi konkret untuk memperjuangkan keadilan bagi pekerja migran Indonesia,” ujarnya. 

Diskusi publik ini dibarengi dengan nonton bersama (nobar) film berjudul ‘Undocumented’ yang mengusung kisah pilu pekerja migran pada saat wabah Covid-19 melanda dunia. 

Filmmya diproduksi oleh Watchdog Documentary dan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI). Kemudian ini dilanjutkan buka puasa bersama jajaran pengurus MPM PP Muhammadiyah.

Pada kesempatan yang sama Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI), Benny Rhamdani menekankan sinergi antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat sipil termasuk Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan terbesar kedua di Indonesia. 

“Sekarang pemerintah dan kita sedang menghadapi dua kelompok mafia, yakni mafia perdagangan orang dan sindikat ijon rente yang menjerat hutang para calon PMI kita yang akan bekerja ke luar negeri,” ucapnya. 

“Mereka bergerak terstruktur dan dibekingi oleh aparat yang memiliki atributif kekuasaan. Oleh karenanya, pemerintah tidak dapat bergerak sendiri, butuh sinergi kelembagaan dan Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan terbesar kedua memiliki peran strategis sebagai mitra pemerintah melawan para sindikat.”

Diskusi publik ini juga dihadiri Ketua Umum (Ketum) SBMI, Hariyanto dan Pimpinan Muhammadiyah Cabang Istimewa Malaysia, Sulton Kamal yang dibuka langsung oleh Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas. (adm)