Selama Arus Mudik-balik Lebaran, Jasa Marga Siap Antisipasi Kepadatan di Tol Layang MBZ

Jalan Tol Layang Mohamed bin Zayed membentang di atas Jalan Tol Ruas Jakarta-Cikampek
Jalan Tol Layang Mohamed bin Zayed membentang di atas Jalan Tol Ruas Jakarta-Cikampek

Gemapos.ID (Jakarta) - PT Jasa Marga (Persero) Tbk siap mengantisipasi kepadatan di Jalan Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) selama periode arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.

"Kita memang sudah menyiapkan mitigasi-mitigasi, termasuk khusus untuk di tol MBZ Jasa Marga menyiapkan armada roda dua untuk membawa BBM atau penanganan-penanganan cepat," ujar Direktur Utama PT Jasamarga Tollroad Operator Yoga Tri Anggoro dalam konferensi pers di Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) Jatiasih, di Bekasi, Senin.

Yoga menambahkan bahwa Jasa Marga juga menyiapkan goodie bag seperti makanan kecil atau minuman untuk memasok atau membantu pengguna jalan tol yang mengalami kepadatan di tol MBZ.

"Setidaknya itu bisa membantu pengguna tol saat berbuka puasa ketika terjadi kepadatan di Jalan Tol Layang MBZ. Goodie bag ini juga disiapkan apabila ada pengguna jalan tol yang mengalami gangguan perjalanan," katanya.

Yoga mengatakan, terkait rencana buka tutup Jalan Tol Layang MBZ berdasarkan diskresi kepolisian, kepadatan di tol tersebut menjadi concern yang tinggi bagi Jasa Marga mengingat tidak ada tempat istirahat dan pelayanan atau rest area di jalan tol tersebut.

"Dengan demikian, kita betul-betul meminimalisir kepadatan ini harus segera dialihkan," katanya.

Terdapat beberapa indikator yang akan Jasa Marga lakukan untuk menutup Tol layang MBZ berdasarkan diskresi pihak kepolisian apabila terjadi kepadatan.

"Jalan tol MBZ ini akan bergabung lagi dengan Jalan Tol Jakarta - Cikampek eksisting di KM 48, apabila terjadi kepadatan di KM 48 sampai 2 - 3 km di sana, maka otomatis tiga akses masuk di Cikunir menuju Tol MBZ akan kita tutup dan arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Tol Jakarta - Cikampek eksisting yang berada di bawahnya," kata Yoga.

Kepadatan di jalan tol layang MBZ cukup riskan, karena tidak ada rest area dan pengguna tol sulit untuk mendapatkan akses keluar tol.

Indikator kedua, kata Yoga, jika ada kejadian di Tol MBZ seperti kecelakaan tabrakan beruntun maka jalan tol layang tersebut juga akan ditutup.

"Kami tidak mau dalam hal ini terjadi kepadatan kendaraan di tol layang," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa hal itu merupakan beberapa indikator untuk rencana buka tutup jalan tol layang MBZ. Penerapan buka tutup Tol layang MBZ akan dilakukan berdasarkan diskresi pihak kepolisian.

Jasa Marga juga mengimbau kepada pengguna jalan tol yang akan menggunakan Jalan Tol layang MBZ untuk mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari BBM sampai dengan makanan dan minuman.(ar)