Rupiah Turun 0,36% Ke Rp15.468

images - 2020-04-16T115421.442
images - 2020-04-16T115421.442
Gemapos.ID (Jakarta)-Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah pada Selasa (21/4/2020). Pasalnya, permintaan dolar AS mengalami kenaikan di dalam negeri. "Pada April ini permintaan untuk dolar meningkat karena banyak perusahaan-perusahaan yang listing di bursa harus membayar dividen kuartal pertama, sehingga permintaan untuk dolar relatif cukup tinggi," kata Ibrahim Assuaibi, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta pada Selasa (21/4/2020). Rupiah ditutup melemah 0,36% atau 55 poin menjadi Rp15.468 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.413 per dolar AS Dengan permintaan dollar AS yang tinggi, ujar Ibrahim, maka Bank Indonesia (BI) kembali turun ke pasar guna melakukan intervensi. Hal ini diharapkan bisa membantu pasar kembali kondusif. Keputusan tersebut juga dilakukan untuk menjaga stabilitas rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global akibat pandemi Corona Virus Disease 2019/Covid-19 (Virus Korona). "Arus modal asing yang diperdagangkan sesi siang terus keluar pasar. Namun, pada saat mendekati penutupan pasar arus modal asing kembali masuk dan kembali membanjiri pasar valas dan obligasi dalam negeri," ujarnya. Dari sisi eksternal harga minyak mentah anjlok ke level terendah. Karena, pasokan berlebih dan para produsen kehabisan tempat untuk menampung. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun hingga ke zona negatif untuk kali pertama yaitu minus US$37,63 per barel pada perdagangan Senin (20/4/2020) kemarin. Dengan begitu permintaan minyak juga hampir tidak ada. Hal ini terjadi akibat kebijakan jaga jarak yang membuat sepertiga populasi dunia berdiam diri di rumah masing-masing. Rupiah dibuka melemah Rp15.507 per dolar AS. Kemudian, rupiah bergerak di kisaran Rp15.468 per dolar AS hingga Rp15.583 per dolar AS. Sementara itu kurs tengah BI menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp15.643 per dolar AS dibandingkan kemarin di posisi Rp15.543 per dolar AS. (mam)