Indonesia vs Burundi: hapus Rapor Negatif Lawan Tim Afrika

Latian timnas jelang laga vs Burundi (foto: PSSI)
Latian timnas jelang laga vs Burundi (foto: PSSI)

Gemapos.ID (Jakarta) - Rapor Timnas Indonesia melawan negara asal Afrika memang kurang baik, tetapi bukan berarti tim asuhan Shin Tae Yong tak punya peluang menang atas Burundi.

Timnas Indonesia akan bentrok dengan Burundi sebanyak dua kali. Duel pertama akan berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (25/3) malam, selepas salat Tarawih.

Sepanjang sejarah, tim Merah Putih telah bentrok 12 kali dengan tim asal Afrika. Sebelum Burundi, Indonesia pernah melawan Kamerun, Ghana, Nigeria, Liberia, Tanzania, hingga Senegal.

Hasilnya, dua kali menang, sembilan kali kalah, dan sekali imbang. Dua kemenangan itu adalah unggul 3-1 atas Tanzania pada 14 September 1997 dan menang 2-1 atas Liberia pada 30 Juni 2007.

Dua kemenangan tersebut jadi cerminan bahwa negara asal Afrika bisa dikalahkan. Meski saat ini posisi Burundi di ranking FIFA lebih baik dari Indonesia, itu bukan penghalang.

Saat ini Burundi bertengger di peringkat ke-141, sedangkan Indonesia di posisi ke-151. Ini menandakan bahwa kekuatan kedua tim relatif tak jauh berbeda secara kualitas.

Tak seperti Timnas Indonesia yang rutin menggelar pertandingan di kalender internasional, Burundi tak banyak pertandingan selama tiga tahun terakhir. Ini yang membuat peringkat mereka merosot.

Pada 2022 misalnya, Burundi hanya menggelar enam pertandingan. Dari jumlah itu dua kali menang, sekali imbang, dan tiga kali kalah. Performa Burundi tak meyakinkan.

Uji coba melawan Indonesia adalah sarana Burundi menatap Kualifikasi Piala Afrika 2023. Sebelumnya dari dua pertandingan berakhir dengan sekali imbang dan kalah.

Ini sekaligus menjadi sarana bagi Etienne Ndayiragije untuk melihat kualitas pemain. Ndayiragije adalah pelatih baru Burundi. Sebelumnya pria 44 tahun ini menangani Tanzania.

Karenanya pula Ndayiragije memanggil daftar pemain yang agak berbeda dibanding sebelumnya. Tiga di antaranya adalah pemain baru. Ndayiragije ingin mengembalikan kekuatan Burundi.

Timnas Indonesia masih berkekuatan pemain yang relatif sama dengan edisi Piala AFF 2022 saat uji coba melawan Burundi.
Dari daftar 28 pemain yang dipanggil Shin, dua di antaranya tak bisa bergabung. Shayne Pattynama batal bergabung karena proses perpindahan federasi dari KNVB ke PSSI belum rampung.

Satu nama lainnya, Egy Maulana Vikri tak bergabung karena cedera. Sebagai gantinya Shin memanggil Stefano Lilipaly. Sejatinya Shin juga hendak memanggil Sandy Walsh, tapi urung karena cedera.

Sudah begitu, kondisi Elkan Baggott belum 100 persen. Pemain muda Cheltenham Town tersebut datang ke Indonesia dengan kondisi 70-80 persen, setelah pulih dari cedera.

Pemain lainnya, seperti Pratama Arhan, dalam kondisi baik, tetapi saat ini belum melakoni pertandingan dalam kompetisi resmi di Jepang.

Hanya pemain-pemain lokal atau pemain Liga 1 2022/2023 yang relatif stabil kondisinya. Namun demikian ada beberapa nama yang sedang menurun, seperti Witan Sulaeman.

Dengan kata lain dari total 26 pemain yang ada, hanya sekitar 20 yang dalam kondisi prima. Dengan komposisi yang ada Shin Tae Yong siap membuat peringkat FIFA Indonesia membaik.

Shin berkeyakinan bisa mengalahkan Burundi dua kali. Intamba, julukan Burundi, memang bukan negara besar sepak bola Afrika, tetapi tim Benua Hitam ini tak bisa diremehkan.

STY menyebut Burundi sebagai negara yang baru dikenalnya. Kendati demikian Shin yakin Burundi punya karakter main yang tak jauh berbeda dengan tim asal Afrika lainnya.

Karenanya untuk pertandingan pertama, Shin bakal langsung menurunkan kekuatan terbaik. Berkaca dari laga uji coba melawan Curacao, skuad tempur terbaik langsung dimainkan Shin Tae Yong.

Apalagi Shin sedang dalam sorotan. Kekalahan dari Burundi bisa membuat citranya makin buruk. Sejalan dengan itu, jejak negatif Indonesia melawan tim Afrika harus sudah diakhiri.