Ditetapkan Sebagai Tersangka, Berikut Perjalanan Pilu hidup Akbar hingga jadi Ajudan Pribadi

Akbar ajudan pribadi (ist)
Akbar ajudan pribadi (ist)

Gemapos.ID (Jakarta) - Nama Selebgram Ajudan Pribadi mencuat ke hadapan publik. Bukan karena aksinya memamerkan harta kekayaan, melainkan Kasus penipuan senilai Rp1,3 miliar.

Pemilik nama asli Akbar Peha Baharuddin itu kini berurusan dengan hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Ajudan Pribadi dikenal sebagai orang humoris. Dia juga sering kali dia membagikan momen kehidupan glamornya, mulai dari naik pesawat jet pribadi hingga pergaulannya dengan sederet publik figur Tanah Air.

Di balik wahnya hidup Ajudan Pribadi, ada kisah memilukan yang dialaminya sebelum kaya. Ajudan Pribadi diketahui pernah menjadi pemulung hingga kuli bangunan.

Semua profesi itu dia jalani demi menyambung hidup. Wajar, Ajudan Pribadi hidup di tengah keluarga kurang berada.

Sebelum menjadi orang sukses seperti sekarang ini, Akbar kecil pernah menjadi pemulung. Profesi itu ia lakoni saat masih duduk di bangku sekolah dasar, membantu sang nenek.

Akbar kecil sudah bersusah payah bersama neneknya dengan mengumpulkan barang-barang di pinggir jalan untuk kembali dijual kepada pengepul sebagai penyambung hidup.

Putus Sekolah dan Jadi Kuli Bangunan

Akbar beranjak remaja. Namun nasib pendidikannya harus terhenti ketika kelas 2 SMP, lantaran orangtuanya tidak sanggup membiayai.

Meski begitu, Akbar harus bergerak. Untuk membantu ekonomi keluarga, Akbar mulai bekerja sebagai kuli bangunan. Hasil keringat Akbar untuk pertama kali dapat membeli sepeda motor untuk membantu operasionalnya.

Jualan Kacang hingga Jadi Tukang Pijit

Hari demi hari berbagai profesi terus ia lakoni demi menyambung hidup, termasuk berjualan kacang di dekat lapangan golf di kota kelahirannya, Makassar. Bukan hanya berjualan kacang saja, Akbar juga sekaligus jadi tukang pijit di tempat golf itu.

Berkat teknik memijitnya yang dinilai enak oleh seorang pengunjung golf, jadi awal keberuntungan Akbar. Akbar pun akhirnya bertukar nomor telepon.

Singkat cerita, Akbar ditawari untuk ikut ke Jakarta bersama bosnya tersebut. Namun pada saat itu, Akbar tidak langsung menjadi orang yang ramai diperbincangkan.

Tukang Bersih-bersih di Rumah Majikan

Awal mula bekerja di Jakarta pada tahun 2017, Akbar ditawari sebagai tukang bersih-bersih di rumah majikannya. Sesekali juga sang majikan meminta untuk memijit tubuhnya yang sudah lelah.

Namun siapa sangka, kehidupannya justru berubah 180 derajat usia bekerja selama dua tahun saja. Akbar diangkat menjadi ajudan pribadi majikannya dengan mengganti ajudan sebelumnya.

Majikan Akbar memutuskan untuk memecat ajudan sebelumnya karena kerap kali bekerja tidak jujur. Terlebih, majikannya tidak ingin mencari ajudan dari militer atau polisi. Alhasil, Akbar pun ditunjuk menjadi ajudan pribadi.

Ikut Majikan Bepergian ke Luar Negeri hingga Diberi Barang Mewah

Semenjak diangkat menjadi ajudan pribadi, Akbar pun kerap ikut ke mana pun bosnya pergi. Sebagai orang yang tidak terbiasa dengan hidup mewah, Akbar bahkan seringkali mengabadikan momen ketika berada di tempat-tempat megah hingga berfoto dengan barang-barang mewah milik bosnya. Seperti mobil hingga jet pribadi.

Berbagai negara juga telah dikunjunginya dengan jet pribadi sang majikan seperti ke Malaysia, Prancis, Jepang, Polandia, Rusia, Dubai.

Selain bepergian ke luar negeri, pria kelahiran Makassar itu juga sering diberi barang-barang mewah. Bahkan, keahliannya dalam memijit membuat Akbar kenal dengan orang-orang penting, mulai dari pejabat, pengusaha hingga selebritas Tanah Air.

Meski kehidupannya sudah berbanding terbalik dengan yang dulu, Akbar masih mengungkapkan rasa syukurnya dengan membantu perekonomian keluarga. Dia tak lupa menyisihkan uang untuk membantu saudara-saudaranya di Makassar dan membiayai sekolah adik-adiknya.

Ia juga menyisihkan uang untuk sang nenek tercinta yang menemaninya saat masih memulung.

Terjerat Kasus Penipuan dan Penggelapan

Sayang, kesuksesan dan nama baik yang di bangunnya selama ini hancur. Perjuangannya menjalani hidup dari titik nol hingga sukses, seperti sia-sia. Akbar, yang kini dikenal dengan nama Ajudan Pribadi, terjerat kasus penipuan jual beli mobil mewah senilai Rp1,3 miliar.

Ajudan Pribadi pun ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penipuan dan penggelapan dengan ancaman hukuman selama-lamanya empat tahun penjara.