Gunung Merapi Yogyakarta: Erupsi dan Mitos yang Melekat di Nusantara

Gunung merapi memuntahkan lahar panas (gemapos)
Gunung merapi memuntahkan lahar panas (gemapos)

Gemapos.ID (Jakarta) - Gunung merapi Yogyakarta merupakan salah satu gunung aktif di Nusantara dan baru-baru ini kembali menunjukkan adanya level aktivitas di tahun 2023 ini.

Adapun Gunung merapi dengan lokasi di pulau Jawa yang beberapa kali mengalami erupsi dan memiliki keunikan tradisi ini cukup berbeda dari gunung lainnya. 

Level aktivitas gunung merapi ini pernah terjadi baik dengan letusan-letusan total, maupun letusan-letusan freatik. 

Menurut BMKG, gunung merapi dengan letusan aktivitas freatik di antaranya seperti adanya semburan gas, asap maupun material yang berasal dari tekanan dari bawah gunung merapi.

Pasalnya, meskipun gunung merapiini memiliki beberapa alasan dan penyebab terjadinya letusan maupun erupsi secara keilmuan, tapi masyarakat sekitar masih meyakini bahwa hal tersebut tidak hanya disebabkan dari persoalan geografis saja.

Melainkan juga berkaitan dengan mistis maupun mitos yang berkaitan pula dengan adanya tradisi di dalamnya. 

Dilansir BeritaSukoharjo.com dari Jurnal Endogarmi dengan judul 'Religiusitas Gunung Berapi' oleh Eko Punto Hendro menyatakan bahwa terdapat istilah Manunggaling Kawula Gusti.

Apa itu? Yakni kepercayaan masyarakat mengenai adanya suatu keyakinan bahwa gunung merapi merupakan bukan sekedar gunung saja.

Namun, sseperti layaknya sosok sakti yang memiliki kehormatan tinggi dan disegani oleh masyarakat sekitar.  

 

Tak hanya itu, gunung dengan ketinggian 2968 mdPL ini juga disebut-sebut adanya keraton di dalamnya yang masih memiliki hubungan baik dengan Sri Sultan Hamengkubuwono dan Kanjeng Ratu Kidul di laut selatan.

Adapun mitos lainnya, yaitu bahwa gunung merapi ini memiliki simbolisme gunung kosmis, intinya mengenai keselarasan alam semesta dengan manusia di sekitarnya juga.

Hal lain berkaitan dengan tradisi pada gunung merapi bahwa kepercayaan masyarakat sekitar menyatakan penunggu dari gunung merapi ini memiliki hubungan khusus dengan ratu kidul.

Selain itu, pada mitos kosmis ini dinyatakan bahwa masyarakat meyakini aktivitas seperti erupsi serta kejadian letusan gunung merapi beberapa kali merupakan adanya kaitan kereligiusan dan keramat karena gunung merapi dianggap terdapat dewa di sekitarnya. 

Adanya hal tersebut kemudian membuat masyarakat sekitar melakukan tradisi labuhan di Gunung Merapi dan Gunung Lawu untuk menghormati penghuni-penghuni tersebut. 

Selain itu, terdapat tradisi upacara garebeg di kraton Yogyakarta dan Surakarta di mana membuat suatu gunungan dari berbagai jenis makanan dan sayuran.

Hal serupa dilakukan dengan sajian makanan, yakni membuat tumpengan di mana gunungan dari nasi dengan dilengkapi lauk pauk yang lengkap.